UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH ILMU
PENDIDIKAN
Dosen
Pengampu : Dr. Ibnu Syamsi
Nama :Teguh Tri Susilo
NIM : 12405241033
Prodi : Pendidikan Geografi
Alamat e-mail
: tts09_ankgun@yahoo.co.id
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
2013
A.
MACAM-MACAM
KONSEP DALAM MEMPELAJARI PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN.
1. Hakikat
Pendidikan
Pendidikan merupakan transfer
of knowledge, transfer of value
dan transfer
of culture and transfer of religius
yang semoga diarahkan pada upaya
untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk
mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang
disepakati berdasarkan agama, filsafat,
ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya dan pertahanan keamanan.
Menurut pandangan Paula Freire pendidikan adalah proses pengaderan
dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk
mendidik diri sendiri.
2. Fenomena
Pendidikan
Bagi orang-orang yang berkompeten
terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa pendidikan kita sampai saat ini
masih mengalami “sakit”. Dunia pendidikan yang sakit ini disebabkan karena
pendidikan yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam
kenyataannya seringkali tidak demikian. Seringkali kepribadian manusia
cenderung direduksi oleh sistem pendidikan yang ada
3. Inovasi
Pendidikan
Inovasi berasal dari kata latin,
innovation yang berarti pembaharuan dan perbuahan. Inovasi ialah suatu
perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikan yang lain atau berbeda dari
yang sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan bererncana (tidak secara
kebetulan saja).
Inovasi pendidikan menurut Ibrahim
(1988) adalah inovasi yang berfungsi untuk memecahkan masalah atau inovasi pada
bidang pendidikan. Kesimpulannya, inovasi pendidikan adalah suatu gagasan atau
ide, metode, barang yang dirasa oleh seseorang atau masyarakat (kelompok orang)
sebagai hal yang baru, baik itu berupa hasil penemuan baru (inverse) atau baru
ditemukan orang (discovery) yang dipakai dalam mencapai tujuan pendidikan dan
memecahkan permasalahan pendidikan.
4.
Pembaruan Pendidikan
Pembaruan Pendidikan
Pembaharuan
pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda dari hal
(yang ada sebelumnya) serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan
guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan. Dari uraian di atas dapat
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan pembaharuan di bidang pendidikan adalah
usaha mengadakan perubahan dengan tujuan untuk memperoleh hal yang lebih baik.
Secara luas tujuan
5. Pendidikan
Anak Berkebutuhan Khusus
Istilah
“pendidikan khusus” secara tradisional dikaitkan dengan anak-anak yang tidak
mampu, cacat atau memiliki kesulitan. Namun demikian ruang lingkup pendidikan
berkebutuhan khusus telah meluas hingga melibatkan anak-anak yangberbakat atau
bertalenta atau bahkan anak-anak dari budaya yang berbeda dan berbicara dengan bahasa yang berbeda. Banyak buku yang
ada serta publikasi tentang pendidikan khusus di berbagai negara seperti
Amerika Serikat, Inggeris, Kanada dan Australia memasukkan kedua kelompok
anak-anak tersebut. Ruang lingkup yang lebih luas dari bidang ini juga telah
menerima kemampuan saling merubah dari terminologi seperti “pendidikan
berkebutuhan khusus” dan “pendidikan khusus”.
6. Pendidikan
Non Formal/Informal
a)Pendidikan
informal adalah proses yang berlangsung sepanjang usia sehingga sehingga
setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
bersumber dari pengalaman hidup
sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah
pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan
pekerjaan dan permainan, pasar, perpustakaan, dan media massa.
b)
Pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan
teroganisasi dan sistematis, di luar sistem persekolahan yang , dilakukan
secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih
luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam
mancapai tujuan belajarnya.
7.
Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan sepanjang hayat (livelong education)
adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi
tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin
tinggi urgensinya pada saat ini karena manusia terus menerus menyesuaikan diri
supaya dapat tetap hidup secara wajar
dalam lingkungan masyarakat yang selalu berubah. Sisi lain pendidikan sepanjang
hayat adalah peluang yang luas bagi seseorang untuk terus belajar agar dapat
meraih keadaan kehidupan yang lebih baik.
8.
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan
merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Suatu usaha
pendidikan menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur proses usaha
itu sendiri, dan unsur hasil usaha.
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1979) menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur tujuan sasaran pendidikan,
peserta didik, pengelola pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan
fasilitas. Setiap sistem pendidikan ini saling mempengaruhi.
9.
Gagasan inovatif pembelajaran menuju
peningkatan profesianal guru
Gagasan
merupakan sebuah ide yang berasal dari proses berfikir individu. Gagasan yang
inovatif pembelajaran menuju peningkatan professional guru diantaranya dapat
dilakukan dengan:
a.
Meningkatkan kualitas pendidikan
calon guru di universitas agar output guru yang dihasilkan lebih berkualitas.
b.
Memberikan fasilitas pengajaran yang
mendukung sehingga guru dapat menuangkan kemampuannya secara maksimal.
c.
Melakukan seleksi yang lebih ketat
untuk penyerapan tenaga kerja guru, sehingga guru yang ada akan berkualitas.
d.
Memberikan karantina dan pembekalan terhadap
calon guru.
B.
PENJELASAN,
ANALISI, DAN EVALUASI MAKALAH
PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI
Cahya kusuma dewi (12405241027)
1. Penjelasan
Pembelajaran geografi dipandang kurang menarik di
mata siswa dan predikat tersebut akan terus
melekat jika guru geografi melaksanakan pembelajaran dengan monoton dan tidak
adanya upaya untuk berinovasi. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dapat
dikembangkan media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk ilustrasi gambar puzzle. Media tersebut bernama Media Puzzle Geografi. Prinsip Media Puzzle Geografi
adalah penggunaan gambar sebagai alat untuk membantu menjelaskan materi benua dan samudra.
Dengan penggunaan Media Puzzle Geografi ini, siswa akan lebih berminat terhadap pelajaran
geografi sehingga akan berdampak meningkatnya hasil belajar geografi pada
siswa. Penggunaan puzzle geografi dapat mempermudahkan siswa untuk memahami dan meningkatkan minat terhadap mata pelajaran geografi. Selain itu, dapat memacu kreatitivitas siswa, mengajak siswa berpikir dan aktif dalam proses pembelajaran.
2.
Analisis
Penggunaan
media puzzle dalam pembelajaran geografi diharapkan dapat meningkatkan minat
siswa dan dapat memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan. Teknik ini
masuk dalam metode pembelajaran dalam pendidikan. Media ini memiliki tujuan
pendidikan agar siswa lebih mudah menyerap materi yang disampaikan guru.
3.
Evaluasi
Sebenarnya metode yang dijelaskan dalam makalah ini
sudah baik untuk pembelajaran geografi. Namun metode ini memiliki kelemahan
hanya untuk menjelaskan materi yang berhubungan dengan gambar saja, sedangkan
geografi tidak hanya berisi tentang gambar. Misalkan dalam menjelaskan mengenai
konsep-konsep dasr geogarfi akan sulit jika menggunakan metode ini.
KONTRIBUSI PENDIDIKAN GEOGRAFI TERHADAP NASIONALISME
Nitya Dewi Kusuma
(12405241012)
1. Penjelasan
Dalam makalah ini dimuat mengenai
kontribusi pendidikan geografi terhadap nasionalisme, disini dijelaskan tentang
manfaat geografi untuk menumbuhkan jiwa dan rasa nasionalisme dalam diri siswa.
Selain itu juga dijelaskan mengenain konsep dasar dalam geografi dan geografi
sebagai mata pelajaran. Dengan geografi siswa dapat mngetahui kondisi yang ada
di Indonesia sehingga siswa dapat memahami bagaimana menyikapi kondisi
Indonesia yang demikian.
2. Analisis
Geografi
sebagai mata pelajaran dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme dalam diri siswa.
Dengan mempelajari geografi diharapkan tujuan umum pendidikan untuk mewujudkan
manusia Indonesia seutuhnya dan tujuan nasional untuk meperkuat persatuan
bangsa.
3. Evaluasi
Geografi dalam pembelajaran dapat
menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri siswa, karena dalam geografi juga
dikaji mengenai wilayah Indonesia. Namun tidak semua siswa mampu menyerap
materi dengan baik dan menanamkan dalam dirinya untuk menumbuhkan nasionalisme.
Banyak siswa yang hanya mengetahuai tanpa mengerti dan mampu menyerap nilai
yang terkandung didalamnya. Sehingga dalam pembelajaran geografi harus
dikaitkan dengan kajian lain megenai nasionalaisme dan pancasila agar siswa
lebih mudah menagkap dan memahami.
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT DI LIHAT DARI ASPEK ILMU GEOGRAFI
Juliyanti (12405241001)
1. Penjelasan
Dalam makalah ini dijelaskan mengenai hakikat
pendidikan sepanjang hayat dan hubungannya dengan geografi. Dalam makalah ini
pendidikan sepajang hayat dijelaskan sebagai wadah berbagai wadah berbagai
ilmu, yang didalamnya termasuk geografi. Dimana geografi juga mempelajari
hal-hal pendidikan sepanjang hayat. Dalam geografi memerlukan pembelajaran baik
secara formal, nonformal, maupun informal, yang semua itu seperti apa yang
terkandung dalam pendidikan sepanjang hayat.
2. Analisa
Makalah mengenai pendidikan sepanjang hayat dilihat
dari aspek geografi mengkaji tentang pendidikan sepanjang hayat dilihat dari
sudut pandang geografi. Hal tersebut berarti bahwa yang dijelaskan dalam
makalah ini yaitu mengenai sudut pandang pendidikan yang mana dalam makalah ini
dilihat dari sudut pandang geografi.
3. Evaluasi
Pendidikan sepanjang hayat dilihat dari sudut
pandang geografi memiliki keterkaitan dimana pendidikan sepanjang hayat
merupakan wadah geografi yang mana dalam geografi juga mempelajari dan terdapat
pendidikan sepanjang hayat. Namun untuk orang awam dan yang kurang memahami
mengenai geografi akan mengalami kesulitan untuk memahami keterkaitan geografi
dengan pendidikan sepanjang hayat.
Posting Komentar