A. Lokasi Kecamatan Bener
Kecamatan Bener terletak di bagian utara wilayah Purworejo, di kaki perbukitan menoreh. Bagian utara berbetasan langsung dengan Kabupaten Magelang dan Wonosobo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo.
Kecamatan Bener terletak di bagian utara wilayah Purworejo, di kaki perbukitan menoreh. Bagian utara berbetasan langsung dengan Kabupaten Magelang dan Wonosobo, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo.
Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Purworejo
Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Purworejo
B. Analisis
Resiko
Bahaya
|
Kerentanan
|
Kapasitas
|
Risiko
|
Tanah
Longsor
|
Kecamatan
Bener berada di wilayah perbukitan, dengan kemiringan lereng antara sedang
sampai terjal.
Struktur
tanah yang subur dan gembur membuat tanah menjadi rawan longsor. Selian itu
curah hujan yang cukup tinggi juga menjadi faktor kerentanan disana.
|
Pengenalan
bencana sejak dini dimulai dari usia SD, serta penyuluhan dari BPBD untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai resiko bencana alam dan tanggap
darurat.
|
Hancurnya
rumah serta korban jiwa akibat tertimbun longsoran tanah.
Rusaknya
tanah sehingga tanaman pertanian menjadi rusak dan mati.
|
Banjir
Bandang
|
Kecamatan
Bener dilalui oleh Sungai Bogowonto beserta anak-anak sungainya. Wilayah das
yang sempit menyebabkan saat musim hujan tidak mampu menampung air. Selain
itu curah hujan yang tinggi juga menyebabkan terjadinya banjir bandang.
|
Adanya
dinding-dinding penahan air yang disebut dengan bronjong untuk menahan air
agar tidak meluap ke lahan pertanian warga.
|
Kerugian
akibat kerusakan yang terjadi pada tanaman padi di sekitar DAS.
|
Kecelakaan
Lalu Lintas
|
Wilayah
kecamatan bener memiliki kemiringan antara sedang sampai terjal, sehingga
membuat jalan memiliki pola yang berkelok-kelok mengikuti perbukitan.
|
Pembuatan
dinding-dinding di pinggir jalan untuk mencegah kendaraan terjun kedalam
jurang.
Pemasangan
rambu-rambu lalu lintas rawan kecelakaan dan penjagaan jalan yang dilakukan
oleh warga sekitar utnuk mengatur lalu lintas.
|
Korban
jiwa, dan harta.
|
|
|
|
|
Banjir Bandang adalah banjir di daerah di permukaan rendah yang terjadi
akibathujan yang turun terus-menerus dan muncul secara
tiba-tiba. Banjir bandang terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah
tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi. Air
yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan
mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Bnajir bandang yang ada di
Kecamatan Bener terjadi pada wilayah-wilayah lembah sungai bogowonto dan
anak-anak sungainya. Banjir bandang ini menyebabkan rusaknya lahan pertanian
khususnya padi. Banjir bandang terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi
yang terjadi dengan cepat. Untuk mencegah terjadinya banjir bandang, warga
bersama pemerintah membuat tanggul-tanggul dari batu yang disusun di pinggiran
sungai yang disebut “Bronjong”.
Definisi
kecelakaan menurut Undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan no. 22 Tahun
2009 menyatakan ; “Kecelakaan Lalu Lintas adalah suatu peristiwa di jalan
yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan Kendaraan dengan atau tanpa
Pengguna Jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta
benda.” Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kecamatan Bener digolongkan
menjadi 3, yaitu kecelakaan ringan, sedang, dan berat. Kecelakaan di kecamatan
bener diakibatkan oleh kondisi jalan yang curam dan berliku sehingga tak jarang
kendaraan mengalami rem blong dan masuk ke jurang. Warga bersama pemerintah
mencoba meningkatkan kapasitas pengguna jalan dengan pembuatan pagar dan
rambu-rambu lalu lintas, serta pengaturan jalan oleh masyarakat setempat.
Resiko dari kecelakaan yang terjadi di kecamatan Bener berupa korban jiwa dan harta
benda.
C. Manajemen
Bencana
Berdasarkan
analisis bencana pada tabel diatas maka dapat diketahui bahaya, kerentanan,
kapaistas dan resiko yang ada di Kecamatan Bener. Bencana yang berpotensi
terjadi di Kecamatan Bener antara lain yaitu, tanah longsor, banjir bandang dan
kecelakaan lalu lintas. Bencana-bemcana tersebut tentunya memberikan resiko
terhadap kehidupan masyarakat di wilayah tersebut. oleh karena itu diperlukan
adanya manajemen bencana untuk menanggulangi dan menyiapkan masyarakat yang
tanggap terhadap bencana yang mungkin terjadi. Manajemen bencana pada
masing-masing bencana yang ada adalah sebagai berikut:
1. Tanah
Longsor
a. Sebelum
Bencana
Masyarakat perlu
memahami tingkat resiko bencana tanah longsor yang ada di wilayahnya, hal ini
diwujudkan melalui sosialisasi dari BPBD kepada masyarakat dan penanaman
menajemen bencana sejak dini. Selain itu pola penggunaanlahan juga harus
disesuaikan dengan karakteristik lereng dan tanah yang ada di lingkungan warga
agar dapat mengurangi kerentanan longsor di kecamatan bener.
b. Saat
terjadi bencana
Saat terjadinya bencana
tanah longsor, warga harus siap siaga mengevakuasi diri ke tempat yang lebih.
Selain itu warga juga harus peka mengenai tanda-tanda bencana tanah longsor
seperti terjadi hujan lebat yang berlebih dan suara rekahan tanah. Apabila
terjadi tanda-tanda tanah longsor warga harus segera mengevakuasikan diri ke
tempat yang lebih aman.
c. Setelah
bencana.
Warga harus siap siaga
melakukan tanggap daurat bencana untuk memperbaiki kondisi yang ada seperti penataan
lahan kembali dengan memperhaikan kerentanan yang ada serta memperbaiki semua
aspek pendukung terjadinya tanah longsor agar tidak terualang.
2. Banjir
bandang
a. Sebelum
terjadi bencana
Sebelum terjadinya
bencana, warga sebaiknya membangun tanggul-tanggul untuk mencegah terjadinya
banjir bandang dan melakukan penanaman pohon agar air dapat meresap dan tidak
menjadi aliran permukaan.
b. Saat
terjadinya bencana
Saat terjadi banjir
bandang, sebaiknya warga tidak mendekat ke lokasi dikarenakan bisa saja
sewaktu-waktu air dapat meningkat dan menyeret mereka.
c. Setelah
terjadi bencana
Sebaiknya warga segera
memperbaiki lahan mereka yang rusak agar produktifitas pertanian tidak menurun.
Selain itu juga dilakukan langkah pencegahan banjir bandang terulang kembali.
3. Kecelakaan
lalu lintas
a. Sebelum
terjadi bencana
Sebaiknya warga dan
pengguna jalan lebih mamatuhi rambu-rambu lalu lntas yang ada dan berhati-hati
dalam berkendara mengingat kondisi jalan yang curam dan berliku.
b. Saat
terjadi bencana
Saat terjadinya bencana
warga segera melakukan tanggap darurat menyelamatkan korban yang ada dan
berkerjasama dengan kepolisian dan rumah sakit setempat.
c. Sesudah
bencana
Segera melakukan
perbaikan fasilitas jalan seperti pagar pembatas, rambu-rambu lalu lintas dan
infrastruktur lain yang menunjang keamanan pengguna jalan.
Posting Komentar