Budaya merupakan hasil karya, cipta, dan rasa manusia. Dalam suatu karya budaya pasti mengandung nilai keindahan dan memiliki makna didalamnya. pengekspresian kebudayaan yang dihasilkan suatu masyarakat ditentukan oleh beberapa faktor yitu:
1. tradisi lama maupun anggapan lama yang telah mengakar
2. kebutuhan masyarakat itu sendiri
3. keadaan lingkungan dan masyarakat
4. intensitas komunikasi dengan lingkungan dan masyarakat lain.
1. tradisi lama maupun anggapan lama yang telah mengakar
2. kebutuhan masyarakat itu sendiri
3. keadaan lingkungan dan masyarakat
4. intensitas komunikasi dengan lingkungan dan masyarakat lain.
Dalam
mengekpresikan kebudayaannya masyarakat mengambil inspirasi dari lingkungan
sekitarnya, salah satu yang menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan karya
budaya adalah hewan. Semenjak masa prasejarah manusia sudah menjadikan hewan
sebagai objek dari karya budayanya, hal ini berhubungan dengan aktivitas
masyarakat prasejarah sehari-hari yaitu berburu. Masyarakat prasejarah
mengembangkan kepercayaan terhadap roh-roh, terutama roh binatang, Pada masa
itu manusia membuat lukisan atau goresan berwujud binatang pada gua atau ceruk untuk
mengekpresikan perasaan dan sebagai wujud penghormatan kepada roh-roh binatang, salah satunya berupa lukisan babi yang tertusuk mata panah yang
ditemukan di Maros, Sulawesi Selatan. Selain lukisan di gua manusia prasejarah juga menggunakan bagian-bagian
dari hewan buruannya untuk meningkatkan martabatnya di dalam kelompoknya,
misalnya menggunakan gigi dan tulang binatang buas sebagai kalung dan gelang, atau pakaian dari kulit
binatang buruannya.
Selain berupa
lukisan, pengaruh hewan pada kebudayaan juga nampak dalam
kepercayaan yang tumbuh di dalam masyarakat, beberapa jenis hewan menjadi
perlambang yang diyakini secara luas. burung
diyakini merupakan perwujudan para dewa sekaligus pembawa pesan dari alam
para dewa atau nirwana. Burung juga berkaitan dengan kebebasan absolut
manusia yang dicapai setelah berhasil meninggalkan kehidupan
|
duniawi, lambang jiwa
manusia yang lepas dari raganya. Katak
dipercaya oleh masyarakat terutama jawa memiliki kekuatan gaib yang mampu
mendatangkan hujan. Katak yang sering muncul dari air juga melambangkan
pembaharuan kehidupan dan kebangkitan menuju arah yang lebih baik. Harimau
melambangkan kekuatan dan keberanian sedangkan kancil
diidentikan dengan
kecerdikan. Kepercayaan masyarakat ini diwujudkan dalam berbagai bentuk seni
budaya, seperti relief di candi, cerita rakyat, serta tari-tarian. Beberapa
jenis tari yang terinspirasi dari hewan, antara lain tari merak dari Jawa
Barat, tari belibis dan manukrawa dari Bali, tari kukila dari Jawa Tengah,
tari enggang dari Kalimantan dan Reog dari Ponorogo, Jawa Timur.
|
Selain dalam wujud kesenian, hewan juga dijadikan unsur
dalam nama seseorang terutama pada masyarakat Jawa Kuno, Padmasusastra dalam
Serat Pati Basa mengumpulkan adanya tokoh-tokoh raja dan pembesar kerajaan di
jawa yang berunsur nama hewan, diantaranya adalah Raja Hayam Wuruk, Patih Gajah
Mada, Kebo Ijo, Sawunggaling dan Lembu Anabrang. Selain di Jawa peranan
hewan dalam budaya kental terlihat dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat adat di setiap yang ada di Indonesia.
Masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat dan masyarakat Toraja di Sulawesi
Selatan akrab dan bangga dengan hewan
kerbau, hal ini nampak dalam bentuk rumah adat kedua masyarakat ini yang
terinspirasi dari bentuk tanduk kerbau dan setiap acara adat di kedua daerah
ini selalu melibatkan hewan kerbau.
Kerbau juga mempunyai arti khusus bagi
masyarakat Jawa terutama di daerah sekitar Surakarta, setiap menyambut tanggal
1 suro diadakan kirab pusaka dengan mengarak kerbau bule yang dipercaya dapat
membawa berkah. Burung enggang menjadi kebanggan masyarakat dayak dan sangat
mempengaruhi budaya dayak, misalnya bulu enggang dijadikan hiasan kepala dan
pakaian dukun/balian saat upacara adat yang menyerupai burung enggang. Pengaruh
hewan pada budaya masyarakat Indonesia tidak hanya nampak pada tradisi lama,
tetapi juga pada budaya modern, misalnya penggunaan hewan sebagai simbol
kebanggaan beberapa tim sepakbola, seperti harimau di klub sepakbola dari
Jakarta dan Kediri, singa di Malang, Ayam di Medan dan Makasar.
Pengaruh
hewan pada kebudayaan manusia juga terdapat pada beberapa Negara, pengaruh
paling kuat terlihat dalam penggunaan hewan sebagai lambang Negara.
Beberapa Negara yang menggunakan hewan
sebagai lambang Negara antara lain : burung elang menjadi lambang Negara
Amerika Serikat, Jerman dan Indonesia, Kanguru menjadi lambang Negara Australia
dan harimau menjadi lambang Negara Malaysia. Dalam kebudayaan modern hewan
menjadi perlambang tim sepakbola beberapa Negara, seperi prancis dengan ayam
jantan dan Inggris dengan tiga Singa-nya.
Pengaruh hewan dalam kebudayaan manusia
terentang dari masa prasejarah hingga jaman modern, adanya interaksi antara
manusia dengan hewan menjadikannya sebagai sumber inspirasi manusia dalam
mengungkapkan ekspresinya dalam berbagai bentuk kebudayaan.
Posting Komentar