Katalog Geografi
informasi dan materi geografi
skip to main
|
skip to sidebar
Home
Basic Geography
Geografi Fisik
Lithosfer dan pedhosfer
Geomorfologi
Jagad Raya
Vulkanologi
Hidrologi dan Oceanografi
Biosfer
Meteorologi dan Klimatologi
Geografi Manusia
Budaya
Ekonomi dan Industri
Regional
Demografi
Desa Kota
Lain-Lain
Lingkungan
UAS dan UTS
Pendidikan
Artikel
Geografi Teknik
Kartografi
Penginderaan Jauh
Sistem Informasi Geografi
Link Dianjurkan
National Geographic Indonesia
BMKG
Fanspage FB
Beranda
Buku Geografi
UAS dan UTS
Pendidikan
Lingkungan
Artikel
Kebencanaan
Buku Gratis
UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PERENCANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI 2014
1.
Jelaskan perbedaan esensial kurikulum 2013 dan kurikulum sebelumnya dalam hal Perencanaan Pembelajaran?
Jawab:
Perbedaan pokok antara KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dengan Kurikulum 2013 berkaitan dengan perencanaan pembelajaran yaitu sebagai dalam KTSP, kegiatan pengembangan silabus merupakan kewenangan satuan pendidikan sedangkan pada Kurikulum 2013 kegiatan pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pusat (kecuali untuk mata pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang bersangkutan). Meski demikian, silabus sudah di kembangkan oleh pusat tetapi guru dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung dalamnya. Oleh karena itu, kajian silabus sangat penting dilakukan oleh para guru, sedangkan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih merupakan kewenangan guru.
2.
Mengapa perencanaan pembelajaran geografi harus secara terus menerus diperbaharui ? Kaitkan dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta kebijakan pendidikan !
Jawab:
Perencanaan pembelajaran geografi harus terus menerus diperbaharui dikarenakan dalam perkembangannya ilmu geografi terus mengalami kemajuan dan pembaharuan. Selain itu pembelajaran geografi membutuhkan peralatan dan ilustrasi-ilustrasi nyata agar dapat disampaikan dengan baik kepada siswa. Dengan adanya perkembangan teknologi, maka perencanaan pembelajaran geografi harus mengikuti perkembangan teknologi agar media yang digunakan semakin berkambang dan sesuai. Dalam kebijakan pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah, mata pelajaran geografi semakin tersisih dan kalah dengan mata pelajaran lain. Padahal geografi merupakan mata pelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan rasa cinta tanah air dan lebih mengenal Indonesia. Oleh karena itu, seorang guru harus dituntut kreatif dan inovatif dalam membuat perencanaan pembelajaran geografi agar siswa dapat tertarik dan merasa bahwa mata pelajaran geografi merupakan mata pelajaran yang penting bagi mereka.
3.
Jelaskan teori-teori belajar dan tokohnya yang mengembangkan pembelajaran dilakukan melalui tahapan dan kegiatan yang terstruktur dan sistematis?
Jawab:
a.
Teori
Behavioristik
(
Gage dan Berliner
)
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik.Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar
.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-respon, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif.Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret.Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik.
Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulans.Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R (stimulus-Respon).
Sedangkan
iri-ciri teori behavioristic
itu sendiri adalah sebagai berikut:
-
Mementingkan faktor lingkungan
-
Menekankan pada faktor bagian
-
Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif
.
-
Sifatnya mekanis
-
Mementingkan masa lalu
b.
Teori Kognitivisme
(
Ausubel, Bruner, dan Gagne
)
Teori belajar
kognitif
mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya.Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada.Model ini menekankan pada bagaimana sebuah informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif
ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda.Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner menitikberatkan pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
Proses pembelajaran strategi kognitif merupakan proses reflection in action. Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar (KBM), guru memiliki posisi yang menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola dan mengevaluasi pembelajaran (Gagne, 1974).Ausubel (1968) mengatakan bahwa guru bertugas mengalihkan seperangkat pengetahuan yang terorganisasikan sehingga pengetahuan tersebut menjadi bagian dari sistem pengetahuan siswa.Sejalan dengan itu, Kurikulum
(
KTSP
)
menegaskan bahwa kedudukan guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat strategis dan menentukan. Strategis karena guru akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Menentukan karena gurulah yang memilah dan memilih bahan pelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Salah satu faktor yang mempengaruhi guru dalam upaya memperluas dan memperdalam materi ialah rancangan pembelajaran yang efektif, efisien, menarik dan hasil pembelajaran yang bermutu tinggi dapat dilakukan dicapai oleh setiap guru.
Adapun a
sumsi umum tentang teori belajar kognitif
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Asumsi
Penjelasan
Pembelajaran sekarang berasal dari proses Pembelajaran sebelumnya
Siswa memiliki latar belakang dan motivasi yang berbeda sehingga mereka mengkonstruksi satu hal yang sama secara berbeda.
Pembelajaran melibatkan proses informasi
Ini merupakan proses aktif yang mengacu pada pengetahuan siswa
Pemaknaan hubungan
Pemaknaan dikonstruksi dari pengalaman yang merupakan refleksi hubungan antara proses pembelajaran sebelumnya dengan yang baru.
Kegiatan belajar mengajar menekankan pada hubungan dan strategi
Penekananya pada kebermaknaan yang tujuanya membantu siswa belajar bagaimana cara belajar.
c.
Teori Konstruktivisme
(
Jean Piaget dan Lev Vygotsky
)
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan
konstruktivisme
adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk
menyelesaikan
masalah, mencari ide dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
Ciri-ciri teori
k
onstruktivisme
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.
2.
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.
3.
Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
4.
Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
5.
Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan
Selain itu yang paling penting adalah guru tidak boleh hanya semata-mata memberikan pengetahuan kepada siswa .siswa harus membangun pengetahuan didalam benaknya sendiri. Seorang guru dapat membantu proses ini dengan cara-cara mengajar yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan sangat relevan bagi siswa, dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan dengan mengajak siswa agar menyadari dan menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan tangga kepada siswa yang mana tangga itu nantinya dimaksudkan dapat membantu mereka mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi , tetapi harus diupayakan agar siswa itu sendiri yang memanjatnya.
4.
Pengembangan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) menggunakan konsep-konsep esensial antara lain: Kompetensi inti, Kompetensi dasar, Indikator, metode, media, dan penilaian hasil belajar. Jelaskan makna dari konsep-konsep tersebut!
Jawab:
a.
Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills.
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
b.
Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
c.
Indikator
Indikator adalah ciri penanda ketercapain kompetensi dasar.Indikator dalam silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pda diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri siswa, target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
d.
Metode
Metode
adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar
proses belajar mengajar
tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah. Oleh karena itu dalam menyusun RPP, seorang guru harus membuat dan meraancang metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran dan kondisi siswa.
e.
Media pembelajaran
Media pembelajaran
secara umum adalah alat bantu
proses belajar mengajar
. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan
metode
yang dimanfaatkan untuk
tujuan pembelajaran
/pelatihan Sedangkan menurut Briggs (1977)
media pembelajaran
adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut
National Education Associaton
(1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran
adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
-
Media Visual
: grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
-
Media Audial
: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
-
Projected still media
:
slide; over head projektor (OHP), in focus
dan sejenisnya
-
Projected motion media
: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan
media pembelajaran
itu sendiri yang menentukan
hasil belajar
. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam
media pembelajaran
tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
f.
Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
5.
Menggunakan tabel berikut pilihlah salahsatu KD geografi tertentu dan tentukan Indikator, tujuan, metode, media, dan penilaian hasil belajar
a.
Kompetensi inti:
-
Menghayati
dan
mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
-
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
-
Memahami dan menerapkan pengetahuan
faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
-
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
-
Mensyukuri
kondisi keragaman flora dan fauna di Indonesia yang melimpah
sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.
-
Menunjukkan perilaku peduli terhadap pelestarian dan perlindungan flora dan fauna langka di Indonesia.
-
Menganalisis sebaran flora dan fauna di Indonesia berdasarkan karakteristik ekosistem dan region iklim.
-
Mengomunikasikan sebaran flora dan fauna di Indonesia dalam bentuk artikel ilmiah, makalah, atau bahan publikasi lainnya.
c.
Indikator Pencapaian Kompetensi
-
Menunjukkan rasa syukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakan keragaman flora dan fauna.
-
Mendukung aksi-aksi peduli terhadap lingkungan yang bertujuan untuk melestarikan flora dan fauna.
-
Menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna di Indonesia.
-
Membuat peta konsep sebaran flora dan fauna di Indonesia dari alat da
n sumber belajar yang digunakan.
Tujuan
Metode pembelajaran
Media pembelajaran
Penilaian hasil belajar
1.
Siswa memahami persebaran flora dan fauna di Indoneisa sebagai salah satu wujud syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang melimpah.
2.
Siswa menunjukkan perilaku efisien dalam memanfaatkan sumber daya alam dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Siswa mampu menganalisis faktor persebaran flora dan fauna di Indonesia.
4.
Siswa menunjukkan kerja keras dan tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dalam materi biosfer pada pembelajaran geografi.
Pendekatan
:
Scientific
Strategi
: Diskusi dan penugasan
Metode
: Resitasi
-
Buku geografi yang relevan
-
Handphone
-
Sumber i
nternet
: google, Wikipedia, dan website lainnya.
-
Peta wilayah persebaran fauna di Indonesia
-
Proyektor
-
Video persebaran flora dan fauna
1.
Penugasan
:
Buatlah laporan sederhana tentang
kaitan konsep dasar geografi dengan fenomena alam yang terdapat dalam gambar slide PPT
-
Aspek yang dinilai
:
Sistematika penulisan
(15),
Penggunaan bahasa baku
(20),
Sesuai dengan logika berfikir
(25),
Ketepatan pengumpulan
(15), dan
Kesesuaian jawaban dengan tema
(25).
2.
Penilaian Kinerja
:
-
Kerjasama dalam kelompok
-
Mengajukan pertanyaan
-
Menjawab pertanyaan
-
Menghargai pendapat orang lain
-
Presentasi
3.
Kuis, ulangan harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir.
4.
tugas dan partisipasi serta sikap 15
%, kuis 10%, ulangan harian 15%, ujian tengah semester 25%, ujian akhir 35%.
Share this article
:
+ komentar +
2
komentar
Reply
Anonim
6:45:00 AM
terimakasih atas artikelnya, sangat membantu saya
Reply
Anonim
6:45:00 AM
terimakasih atas artikelnya, sangat membantu saya
Posting Komentar
« Prev Post
Next Post »
Beranda
Pengikut
Lokasi Yang Sedang Membaca
Terpopuler minggi ini
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Antar Wilayah
Keterangan Tepi dan Skala Foto Udara Tegak
Kebudayaan Brazil
PRAVULKANISME
INDUSTRI DAN DAMPAKNYA
MID SEMESTER GEOGRAFI SUMBER DAYA
Kerjasama Soaial Dan Budaya ASEAN
Yang Pernah Kesini
teguh tri. Diberdayakan oleh
Blogger
.
Arsip Blog
►
2021
(20)
►
Des
(1)
►
Nov
(6)
►
Agu
(13)
►
2016
(4)
►
Okt
(2)
►
Sep
(1)
►
Agu
(1)
►
2015
(17)
►
Jun
(6)
►
Apr
(4)
►
Feb
(7)
▼
2014
(47)
►
Des
(2)
►
Nov
(1)
►
Sep
(7)
►
Agu
(13)
►
Jul
(16)
▼
Jun
(2)
UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PERENCANAAN PEMB...
TANAH SURGA
►
Mar
(2)
►
Jan
(4)
►
2013
(2)
►
Des
(2)
Support :
Creating Website
|
Johny Template
|
Mas Template
Copyright © 2011.
Katalog Geografi
- All Rights Reserved
Template Created by
Creating Website
Published by
Mas Template
Proudly powered by
Blogger
+ komentar + 2 komentar
terimakasih atas artikelnya, sangat membantu saya
terimakasih atas artikelnya, sangat membantu saya
Posting Komentar