keterangan
Featured Post Today
print this page
Latest Post

PENGERTIAN PETA

 

Peta adalah suatu gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dngan permukaan bumi, dan umumumnya sigambarkan pada suatu bidang datar yang diperkecil/diskalakan. (International Cartographic Association, 1973).

Dari definisi di atas terdapat tiga hal penting yang harus dipahami, yaitu:
a. Adanya penggambaran objek yang terdapat dimuka bumi (melalui simbolisasi).
b. Adanya proyeksi dari permukaan bumi yang berbentuk tidak datar kedalam bidang datar
c. objek-objek yang digambarkan diperkecil (dengan skala)

Erwin Raisz ( dalam K. Endro Sariyono dan M. Nursaban, 2010: 2) mengemukakan bahwa peta adalah suatu gambaran konvensional dari permukaan bumi, sepertinya kenampakannya oleh kita tegak lurus dari atas, dan ditambah huruf-huruf dan angka-angka sebagai informasi.


Aspek-Aspek Geografi

Geografi merupakan ilmu pengetahuan dengan objek utamanya bumi beserta isinya, meliputi di dalamnya yaitu semua peristiwa atau fenomena berupa adanya interaksi unsur fisik maupun sosial. begitu juga dengan aspek-aspek geografi, dapat dibedakan menjadi dua yaitu aspek fisik dan aspek nonfisik

1. Aspek fisik
Mengkaji unsur-unsur geosfer yang bersifat fisik anatara lain meliputi aspek topologi, aspek biotik dan nonbiotik. Aspek fisik merupakan seluruh kenampakan fisik yang ada di permukaan bumi. Aspek fisik dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Aspek Topologi
Pembahasan aspek topologi yaitu meliputi unsur letak, batas, luas dan bentuk muka bumi (morfologi) dari suatu wilayah/daerah.

1) Letak geografis
2) Batas wilayah
3) Luas
4) Bentuk Muka Bumi

b. Aspek Biotik 

 

Aspek biotik merupakan aspek geografi yang mengkaji karakter fisik manusia, hewan dan tumbuhan.

c. Aspek non biotik

Aspek non biotik merupakan aspek geografi yang membahas tanah, air dan iklim. Contohnya : air laut, air sungai.



2. Aspek Nonfisik (Sosial)
Aspek nonfisik geografi mengkaji tentang manusia dan segala aktivitasnya seperti aspek budaya, ekonomi, sosial dan politik.

a) Aspek Sosial
Aspek Sosial meliputi unsur tradisi, adat-istiadat, komunitas, kelompok masyarakat, dan lembaga-lembaga sosial.

b) Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi yaitu aspek yang membahas tentang pertanian, perkebunan, pertambangan, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, dan pasar.

c) Aspek Budaya
Aspek Budaya yaitu aspek yang membahas tentang pendidikan, agama, bahasa, dan kesenian.

d) Aspek Politik
Aspek Politik yaitu aspek yang membahas pemerintahan dan kepartaian.

Hubungan geografi dengan aspek ilmu yang lain melahirkan ilmu baru. Sebagai contoh, hubungan geografi dengan biologi melahirkan ilmu baru yaitu biogeografi, hubungan geografi dengan antropologi melahirkan antropogeografi, dan hubungan geografi dengan fisika melahirkan geofisika.Kedua aspek dalam geografi ini menjadi dasar pembagian ilmu geografi menjadi dua cabang utama yaitu geografi fisik dan geografi manusia.

Geografi fisik mempelajari lanskap atau bentang alam fisik Bumi, misalnya gunung, dataran rendah, sungai, dan pesisir. Geografi fisik menjelaskan penyebaran kenampakan alam yang bervariasi serta mencari jawaban tentang pembentukan dan perubahannya dari kenampakan masa lalu.

Geografi manusia mempelajari lanskap atau bentang lahan manusia (budaya), misalnya komponen-komponen buatan manusia seperti jalan, saluran air, permukiman, pusat kegiatan, dan bangunan. Geografi manusia mencoba mendeskripsikan dan menjelaskan pola-pola kenampakan manusia dan kegiatannya serta meneliti hubungan antara manusia dan lingkungannya

Objek Material Geografi

Objek maerial geografi adalah sasaran atau "hal" yang dikaji dalam studi geografi yaitu lapisan bumi dan dan lebih luasnya adalah fenomena geosfer yang meliputi:

a)Atmosfer, yaitu lapisan udara yang terdiri atas berbagai fenomena cuaca dan iklim yang dikaji lebih khusus dalam Klimatologi dan Meteorologi. 


b) Litosfer, yaitu lapisan batuan penyusun kerak bumi yang dikaji dalam bidang Geologi, Geomorfologi, Petrografi dan lainnya. 


c)Hidrosfer, yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut dan dikaji khusus dalam Hidrologi, Oseanografi dan lainnya. 


d) Biosfer, yaitu lapisan kehidupan berupa ekosistem, flora fauna dan interaksi di dalamnya yang dikaji khusus dalam Biogerografi, Ekologi dan lainnnya.

e)Antroposfer, yaitu lapisan manusia yang merupakan "tema sentral" dari tema lapisan geosfer lainnya. Manusia sebagai mahluk dominan dalam ruang bumi tentunya sangat berperan dalam perubahan struktur ruang itu sendiri.










Cabang-Cabang Ilmu Geografi


Lu
asnya ruang lingkup geografi menimbulkan kebutuhan spesialisasi. Oleh karena itu, muncullah cabang-cabang ilmu geografi yang mendukung, yaitu sebagai berikut.

a.       Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu, udara, cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya.

b.      Klimatologi adalah ilmu yang menye- lidiki masalah iklim.

c.       Astronomi, adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit di luar atmosfer bumi, misalnya, matahari, bulan, bintang, dan ruang angkasa.

d.      Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, terutama batu- batuannya, misalnya, sejarah kejadian, komposisi, struktur, dan proses perkem- bangan batuan.

e.       Geomorfologi (morfo artinya bentuk) adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut.

f.       Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari tanah-tanah secara keseluruhan, mencakup sifat fisik dan kimia tanah, struktur tanah, persebaran jenis tanah, dan sebagainya.

g.      Hidrografi/hidrologi (hidro artinya air) adalah ilmu yang berhubungan dengan pencatatan, survei, serta pemetaan siklus air (tawar) yang ada di kerak bumi, baik yang berada di permukaan maupun yang ada di dalam kerak bumi, mencakup di dalamnya pola distribusi, sifat-sifat, dan karakteristik air. Turunan dari hidrologi, antara

h.      lain, limnologi (mempelajari tentang danau), hidrometeorologi (mempelajari kondisi air di udara), hidrologi fluvial (sungai), dan groundwater hidrology (hidrologi air tanah).

i.        Oseanografi (ocean artinya laut) adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat fisik dan sifat kimia kelautan. Sifat fisik meliputi arus laut, gelombang, dan suhu air laut. Sifat kimia meliputi salinitas dan keasaman air laut. Kedua sifat tersebut berpengaruh terhadap ekosistem dan pemanfaatan laut.

j.        Ekologi adalah ilmu tentang lingkungan hidup, mencakup di dalamnya hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya.

k.      Biogeografi (bio artinya hidup) adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang faktor-faktor alam yang memengaruhi penyebaran makhluk hidup.

l.        Geografi manusia adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji tentang aspek sosial, ekonomi, dan penduduk.

m.    Geografi politik adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang negara yang ditinjau dari sudut pandang letak negara tersebut di muka bumi, sehingga dapat diketahui kondisi alamnya, karakteristik penduduknya, dan dasar-dasar pengambilan kebijakan politik dari negara tersebut.

n.      Geofisika adalah ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi (bagian dalam) dengan metode atau teknik fisika, misalnya dalam mengkaji gempa bumi, gravitasi, dan medan magnet.

o.      Geografi penduduk adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji tentang penduduk dan kaitannya dengan pengaruh lingkungan hidupnya sehingga dapat menampilkan karakter dan sosial-budaya yang beraneka ragam.

p.      Geografi ekonomi adalah cabang ilmu geografi yang khusus mempelajari tentang ekonomi penduduk meliputi distribusi perekonomian penduduk yang dipengaruhi oleh kondisi alam.

q.      Antropogeografi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari persebaran bangsa- bangsa di muka bumi dilihat dari sudut pandang geografis, disebut juga etnografi.

r.        Paleontologi adalah ilmu tentang fosil-fosil dari bentuk kehidupan di masa purba yang berada di bawah lapisan-lapisan bumi.

s.       Geografi regional merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari kawasan tertentu secara khusus, misalnya, geografi Timur Tengah dan geografi Asia Tenggara.

t.        Geografi fisik adalah cabang ilmu geografi yang mengkaji bentuk dan struktur permukaan bumi.

u.      Geografi matematik adalah cabang ilmu geografi yang dapat digunakan untuk memperlihatkan bentuk, ukuran, dan gerakan bumi, misalnya, lintang dan bujur geografi, meridian, paralel, dan luas permukaan bumi.

v.      Geografi historis adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari bumi ditinjau dari sudut sejarah dan perkembangannya.

10 Konsep Esensial Geografi



Dalam mengkaji peristiwa geografi selalu menggunakan konsep. Menurut Nursid Sumaatmaja, konsep geografi adalah pola abstrak yang berkaitan dengan gejala-gejala nyata tentang geografi. Sementara itu, Ikatan Geografi Indonesia (IGI) merumuskan sepuluh konsep geografi yaitu sebagai berikut: Lokasi, Jarak, Keterjangkauan, Pola, Morfologi , Aglomerasi, Interaksi dan interdependensi, Nilai kegunaan, Diferensiasi area, dan Keterkaiatan keruangan 

Hafalan Luar Kepala

( JK dan Mr ApoLo gangGu aDIK )

J = Jarak

K= Keterjangkauan

Mr= Morfologi

A= Aglomerasi

Po= Pola

Lo= Lokasi

Gu= Nilai KeGunaan

D= Diferensiasi area

I= Interaksi

K= Keterkaitan ruang


1.  Lokasi

Lokasi adalah posisi suatu objek dalam ruang. Secara pokok, konsep lokasi dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :

a.    Lokasi absolut

Lokasi absolut merupakan letak atau tempat dilihat dari garis lintang dan garis bujur ( garis astronomis ). Lokasi absolut keadaannya tetap dan tidak dapat berpindah karena berpedoman pada garis astronomi bumi.

Contoh :

Titik Lokasi Tugu Yogyakarta terletak pada 7° 46’ 58,4” LS dan 110° 22’ 01,4” BT.


Gambar 8.Citra CNES pada Wikimapia Kota Yogyakarta.

 

b.    Lokasi relatif

Lokasi relatif sering disebut dengan letak geografis, merupakan posisi sesuatu berdasarkan kondisi dan situasi daerah di sekitarnya. Kondisi dan stuasi dapat berupa kondisi fisik, sosial, budaya, ekonomi, maupun keberadaan sarana transportasi dengan daerah sekitarnya. Letak relatif dapat berubah sesuai sudut pandang penggunaannya karena digambarkan melalui obyek –obyek yang diberi nama, mislanya nama benua, samudra, pulau, laut, dan sebagainya.  


Gambar 9. Peta Administrasi Provinsi DIY

Contoh : Kabupaten Bantul terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta, kabupaten Bantul terletak di sebelah Timur Kabupaten Kulonprogo

 

2.  Jarak

Konsep jarak mengacu pada ruang yang terdapat di antara dua obyek. Konsep jarak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jarak absolut dan jarak relatif.

a.    Jarak absolut

Jarak absolut menunjukkan jarak antar wilayah yang diukur menggunakan satuan panjang. 


Gambar 10.Google Map Rute SMA N 1 Sleman dan Polres Sleman

Contoh :jarak antara SMA N 1 Sleman dengan Polres Sleman adalah 1,8 Km

b.    Jarak relatif

Jarak relatif menunjukkan jarak antar wilayah yang mempertimbangkan rute, waktu dan biaya. 


Gambar 11.Google Map Rute Jogja – Solo Via Mobil

 

Gambar 12.Google Map Rute Jogja – Solo Via Kereta

Contoh : jarak antara Kota Yogyakarta dengan Kota Solo adalah 62,8 Km, bila ditempuh menggunakan mobil adalah 2 Jam paling cepat dengan beberapa pilihan rute perjalanan, bila menggunakan kereta mempunyai waktu tempuh 46 Menit.

 

3.  Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan / aksesibiltas yaitu terkait dengan kemudahan untuk menjangkau suatu objek. Keterjangkauan tidak hanya tergantung pada jarak tetapi juga tergantung pada kondisi geografis suatu wilayah dan ada tidaknya sarana transportasi dan komunikasi.

Contoh : Dari kota Yogyakarta kita mudah menjangkau Kabupaten KulonProgo daripada  Kabupaten Gunungkidul. Dilihat dari kemudahan rute perjalanan, biaya, ketersediaan prasarana sarana jalan, pilihan moda transportasi dan topografi walaupun jaraknya sama.

4.  Pola

Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran fenomena dalam ruang muka bumi. Fenomena yang dipelajari adalah fenomena alami dan fenomena sosial. Fenomena alami seperti aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, dan curah hujan. Fenomena sosial misalnya, persebaran penduduk, mata pencaharian, permukiman, dan lain-lain.

Contoh :

-          Pola pemukiman penduduk di pesisir  Bantul memanjang / linier sepanjang garis pantai.

-          Aliran sungai di gunung merapi mempunyai pola radial sentrifugal.


Gambar 13. Peta Aliran Sungai Utama di Wilayah Merapi

5.  Morfologi

Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi. Melihat peristiwa tersebut ada wilayah yang berbentuk pulau, pegunungan, dataran, lereng, lembah, dan dataran aluvial. Morfologi dataran adalahperwujudan wilayah yang biasanya digunakan manusia sebagai tempat bermukim, untuk usaha pertanian, dan perekonomian. Pada umumnya, penduduk terpusat pada daerah-daerah lembah sungai besar dan tanah datar yang subur. Wilayah pegunungan dengan lereng terjal sangat jarang digunakan sebagai permukiman.

Contoh :

-          Daerah selatan Kabupaten Gunung Kidul merupakan daerah perbukitan kapur ( karst Pegunungan Sewu).

Gambar 14. Pegunungan Karst Gunung Sewu

 

6.  Aglomerasi

Merupakan kecenderungan pengelompokan fenomena atau objek suatu wilayah.

Contoh :Kawasan Pecinan Magelang merupakan pemusatan pertokoan peranakan orang Cina yang ada di Magelang.


Gambar 15. Pecinan Magelang

 

7.  Nilai Kegunaan

Konsep nilai kegunaan terkait dengan manfaat atau kelebihan yang dimiliki suatu wilayah. Nilai kegunaan atau sumber – sumber dimuka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi setiap orang atau golongan penduduk.

Contoh :Pantai Parangtritis mempunyai nilai kegunaan sebagai sarana rekreasi bagi wisatawan, tetapi bagi masyarakat sekitar digunakan untuk menopang sektor ekonomi. 


Gambar 16. Pantai Parangtritis Bantul 

8.  Interaksi dan Interdependensi

Konsep ini berkaitan dengan hubungan dan kebergantungan timbal balik antar wilayah.

Contoh : hasil pertanian dari kabupaten Bantul didistribusikan ke Kota Yogyakarta. Begitupun sebaliknya,  masyarakat kabupaten Bantul juga  membutuhkan teknologi pertanian yang dipasok dari kota Yogyakarta.

Gambar 17. Gambar Panen Padi dan Showroom traktor di Yogyakarta.

 

9.  Diferensiasi Area

Wilayah pada hakikatnya adalah suatu perpaduan antara berbagai unsur, baik unsur lingkungan alam ataupun kehidupan. Hasil perpaduan ini akan menghasilkan ciri khas bagi suatu wilayah (region).

Contoh :wilayah pedesaan dengan corak khas area persawahan sangat berbeda dengan wilayah perkotaan yang terdiri atas area pemukiman, pusat-pusat perdagangan dan terkonsentrasinya berbagai utilitas kehidupan. 

Gambar 18. Kondisi pedesaan di lereng Sumbing yang didominasi oleh persawahan dan gambar gedung-gedung di kawasan tugu Kota Yogyakarta.

 

10.  Keterkaitan Keruangan

Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang. Fenomena yang dimaksud adalah fenomena alam dan fenomena kehidupan sosial.

Contohnya :

·         Keterkaitan kemiringan lereng dengan ketebalan tanah, makin terjal lereng, tentuny a akan disertai makin tipisnya tanah. Karena pada lereng yang terjal maka terjadi erosi yang lebih intensif.

·         Daerah hilir mengalami banjir karena rusaknya DAS di hulu.

 

Gambar 19. Lereng Bukit Yang Miring di Flores.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Katalog Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger