keterangan
Featured Post Today
print this page
Latest Post

INDUSTRI DAN DAMPAKNYA



LATAR BELAKANG

Instrustri berasal dari industria yang diartikan sebagai kegiatan ekonomi bagian dari proses produksi, yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dari sudut pandang geografi industri merupakan perpaduan-perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri, yaitu meliputi komponen-komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber-sumber energi dan iklim dengan segala proses ilmiahnya. Sedangkan subsistem manusianya meliputi komponen-komponen tenaga kerja, kemampuan tekhnologi, tradisi, keadaan politik, keadaan pemerintahan, transportasi dan komunikadi, konsumen, pasar dan sebagainya, sehingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat.
Indonesia sebagai Negara yang seang berkembang tentu peranan industri sangatlah penting untuk memajukan Negara. Berbgai industri yang berkembang di Indonesia mempunyai peranan masing-masing untuk berkontibusi dalam memajukan Indonesia. Namun selin berperan dalam memajukan Negara, industri tentunya juga memiliki dampak positif dan negatif, baik bagi alam, soaial maupun ekonomi. Industri yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif dan pada akhirnya yang dirugikan adalah manusia sendiri. Namun jika industri dikelola dengan baik maka akan berdampak positif bagi manusia. Untuk itu kelompok kami akan mencoba membahas mengenai beberapa industri yang membuat masalah dan industri yang dapat memcahkan masalah. Beberapa industri yang dapat menimbulkan masalah yang akan kami bahas adalah industry batik, industri music dangdut koplo, industri furniture, sedangkan industri yang dapat memecahkan masalah yang akan kami bahas adalah industry garment, dan industri recycle/industri daur ulang.





PEMBAHASAN
A.    Fungsi dan Peranan Industri
Sebagai sektor yang berpengaruh besar bagi perkembangan sebuah Negara, tentunya memiliki fungsi dan peran yang cukup fital. Beberapa fungsi dan peran industri akan dijabrkan berikut ini.
1.      Fungsi industri
a.       Memberikan Nilai Tambah Pada Suatu Barang atau Jasa.
Karena kegiatan yang dilakukan oleh sebuah industri adalah mengubah suatu barang atau jasa yang semula hanyalah berupa barang mentah ataupun barang setengah jadi menjadi barang setengah jadi ataupun menjadi barang yang siap digunakan..
b.      Dapat Mencukupi Kebutuhan Suatu Barang atau Jasa.
Kita tahu bahwa suatu daerah memiliki kebutuhan dan kemampuan memproduksi suatu barang berbeda-beda.Ada yang memiliki kebutuhan besar tetapi masih mengalami defisit dalam menghasilkan suatu produk.Ada pula yang lebih banyak jumlah produksinya dari pada kebutuhan suatu wilayahnya atau surplus produksi.sehingga, hasil dari produksi suatu industri digunakan untuk memenuhi kebutuhan barang tersebut agar tetap terjalinnya roda transaksi.
c.       Dapat Menunjang Kegiatan Perekonomian.
Hail ini dikarenakan mayoritas hasil produksi industri merupakan barang atau jasa yang paling mendukung roda perekonomian seperti pada contoh industri besi dan baja yang bisa mendukung pertumbuhan infrastuktur. Yaitu, hasil produksinya biasa dijadikan bahan rangka tulang beton untuk setiap bangunan.ataupun hasil industri besi tadi digunakan sebagai bahan pembuatan kendaraan sebagai moda penyalur hasil-hasil produksi.
d.      Dapat Membantu Mengembangkan Teknologi Baru.
Hal ini diartikan biasanya teknologi-teknologi mesin produksi maju pertamakali digunakan sebuah industri yang membutuhkan keefisienan, kepraktisan dan sanggup untuk memenuhi target produksi atau pesanan yang banyak. Maka
industri besar yang biasanya mempeloporinya. Dan seiring dengan berjalannya waktu,industri-industri lain pun juga akan beralih dengan menggunakan teknologi yang maju pula.
e.        Mengurangi Ketergantungan Terhadap Impor.
Sebuah Negara apabila nilai impor dalam neraca perdagangannya lebih besar dari pada nilai ekspornya akan berpengaruh pada hasil perhitungan jumlah pendapatan nasionalnya.di tambah lagi industri-industri dalam negri bisa kalah bersaing bila pemerintahnya tidak cepat-cepat mengambil keputusan, bisa-bisa banyak sector usaha yang gulung tikar dan menyebababkan perekonomian suatu Negara itu terpuruk.
2.      Peranan Industri
a.       Peranannya Untuk Mengurangi Pengangguran.
Tingginya angka pengangguran yang ada di Indonesia merupakan sebuah masalah besar bagi negar ini. Untuk itu industri dihrapkan dapat mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia, baik industri kecil, menengah, mupun industri besar. Hal itu dikarenakn dalam setiap proses industri pasti dibutuhkan tenaga kerja untuk menjalnkannya. Dengn adanya industri ini maka akan menyerap tenag kerja dn akan mengurangi angka pengngguran di Indonesia.
b.      Meningkatkan Nilai Ekspor.
Ekspor merupakan salah satu pendapatan Negara yang cukup fital, untuk itu industri diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor ke luar negeri. Beberapa industri menyumbang nilai ekspor yang besar bagi Negara. Di Indonesia banyak industri yang menjual hasil produknya ke luar negeri seperti batik, batu bara, emas dan lain-lain.
c.       Meningkatkan Pendapatan Nasional.
Karena setiap hasil keluaran output suatu industri besar juga akan menjadi unsur dalam penghitungan pendapatan nasional dengan metode produksi.Selain itu hasil produksi suatu industri besar juga akan meningkatkan daya beli masyarakat. Karena bila jumlah barang yang beredar di masyarakat cukup banyak, hal itu akan mempengaruhi harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat juga bertambah.


B.     Industri Sebagai Penyelesai Masalah
Industri sebagai penyelesai masalah mempunyai arti industri yang membuat suatu masalah terselesaikan atau mengurangi masalah tersebut. Hal itu merupakan salah satu peranan yang dimiliki oleh bidang pengidustrian. Namun tak selamanya industri hanya sebagai penyelesai masalah saja, pasti ada dampak negatifnya. Begitu pula tak ada industri yang hanya mempunyai hal negatif. Disini kami memilih industri yang menurut kami lebih banyak memberikan dampak positif atau sebagai penyelesai masalah. Berikut ini adalah contoh-contoh industri yang menurut kami memberikan solusi kepada permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia.
1.      Industri Garmen
Industri garmen adalah industri yang mengolah bahan baku menjadi pakaian jadi. Semakin waktu berjalan, kemajuan industri ini semakin baik dan produksinya juga diminati masyarakat. Hal itu membuat industri gamen menjadi salah satu industri yang menjanjikan. Kami memilih industri garmen masuk ke dalam industri yang punya peran menyelesaikan masalah di Indonesia karena menurut kami industri ini dominan sebagai penyelesai masalah daripada pembuat masalah. Menurut kami, berikut ini beberapa peran industri garmen.
a.       Meningkatkan ekspor Indonesia
Industri pakaian berperan cukup penting bagi banyak negara dalam memulai proses industrialisasi. Bagi Indonesia, industri pakaian yang semula hanya merupakan produksi substitusi impor saat ini telah berubah menjadi komoditi ekspor andalan. Menurut ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Benny Sutrisno, ekspor industri pakaian Indonesia pada tahun 2005 mencapai US$ 7,5 Miliar dan diproyeksikan untuk tahun 2006 ini mencapai US$ 8,35 Miliar (Kompas, 2006).
Menurut API, industri pakaian Indonesia juga memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki industri pertekstilan yang lengkap dari hulu ke hilir, yakni dari produk serat (fibers), produk benang/pemintalan (spinning), pertenunan (weaving), rajutan (knitting), pakaian jadi (garment), dan produk tekstil lainnya (other textile). Indonesia memiliki industri pemintalan (spinning) yang besar di kawasan Asia dan Oceania.
Pada industri pakaian ini, salah satu sub sektor yang cukup menjadi pusat perhatian adalah sub sektor industri pakaian jadi atau garmen. Sub sektor ini memiliki kontribusi yang cukup tinggi pada nilai ekspor pakaian di Indonesia. pada tahun 2004 industri pakaian jadi mengalami peningkatan kapasitas produksi dan produksi riil yang masing-masing sebesar 12,88 persen dan 12,14 persen dibandingkan tahun 2003. Pada tahun 2004 terjadi penurunan volume ekspor sebesar 2,84 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun karena rata-rata unit price produk pakaian jadi pada tahun tersebut meningkat 13,17 persen, maka secara keseluruhan terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar 9,94 persen
b.      Menyerap Banyak Tenaga Kerja
Menurut direktur pengembangan produk ekspor dan ekonomi kreatif dari Kementerian Perdagangan, Dody Edward, Selain meningkatkan pendapatan negara, industri pakaian ini juga memiliki nilai positif karena dapat menyerap tenaga kerja dan penyediaan lapangan usaha nasional. Masih menurut beliau, industri pakaian mendominasi sektor industri kreatif sebesar 54,32 persen dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,13 juta orang, atau 4,22 persen dari tingkat partisipasi penyerapan tenaga kerja nasional. Tak heran, jika sampai saat ini pemerintah sangat mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif melalui industri pakaian.
Hal di atas tak hanya sebatas ucapan belaka, kami menemukan data yang dapat dijadikan bukti. Data yang kami dapatkan adalah data di kota Sukabumi pada tahun 2010. Dari data tersebut terlihat jelas bahwa industri garmen atau pakaian jadi memiliki jumlah tenaga kerja yang paling banyak dibandingkan dengan industri lain di kota Sukabumi yaitu 2.228, dengan jumlah laki-laki 624 dan jumlah perempuan 1.604. Angka-angka tersebut menunjukkan kebutuhan tenaga kerja di industri pakaian memang besar, sehingga dapat mengurangi pengangguran di Indonesia. 

2.      Industri Daur Ulang
Mendengar namanya saja kita pasti sudah terbayang bahwa industri ini sangat bermanfaat, itu juga yang kami fikirkan. Industry daur ulang merupakan industri yang mengolah dari bahan baku barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang kembali dapat digunakan dan bersifat ekonomis. Banyak jenis barang dapat didaur ulang, namun yang paling banyak didaur ulang adalah plastik. Menurut kami industri ini jelas memiliki manfaat yang luar biasa bagi Indonesia.
Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang sampai sekarang belum terselesaikan, bahkan produksi sampah semakin tahun makin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk yang tak sadar kebersihan lingkungan di Indonesia. Pada bulan April tahun 2012, Kementerian Lingkungan hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk. Berikut ini tabel perkiraan prosentase sampah dari tahun 1981-2002.
Untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, pemerintah telah melakukan banyak upaya. Namun upaya dari pemerintah saja tidak cukup, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. masyarakat juga harus berperan aktif, diantaranya dengan daur ulang. Daur ulang sendiri adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dan dapat dijadikan sebagai industri. Beberapa manfaat dari industri daur ulang adalah sebagai berikut.
a.       Mengurangi jumlah sampah
Karena industri daur ulang berbahan baku dari sampah, maka diharapkan dengan adanya industri daur ulang akan membuat jumlah sampah di Indonesia akan berkurang secara bertahap. Jenis-jenis sampah yang dapat dimanfaatkan dalam industri daur ulang antara lain bungkus rokok, bungkus mie instan, hingga kaca. Barang daur ulang yang sudah banyak di pasaran antara lain tas, dompet, sandal, kerajinan, dan lain-lain.
b.      Meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kemiskinan
Dengan bahan baku sampah yang tentunya tidak membutuhkan modal yang terlalu besar, pelaku industri daur ulang berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Berpadu dengan kreatifitas dan ketekunan yang tinggi, produksi industri daur ulang akan menjadi usaha yang maju. Jika semuanya berjalan dengan lancar, bukan tidak mungkin pendapatan seseorang akan meningkat drastis dengan industri daur ulang dan tingkat kemiskinan di Indonesia akan berkurang.

C.      Industri Sebagai Pembuat Masalah
Industri sebagai pembuat masalah adalah industri yang menimbulkan permasalahan bagi kehidupan manusia, baik masalah lingkungan, masalah moral, masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Industri dapat menyebabkan masalah jika tidak dikelola dengan baik atau tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia sedang berusaha memajukan industri yang ada, namun sering kali pengelolaan industri tersebut tidak memperhatikan dampak negatifnya. Sehingga banyak industri yang justru menimbulkan masalah dalam kehidupan manusia. Dibawah ini adalah beberapa contoh dari industri yang menimbulkan masalah:
1.      Industri Batik
Batik telah diakui oleh Badan Perserikatan Bangsa Bangsa Urusan Kebudayaan (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Pengakuan ini diberikan UNESCO dengan melihat berbagai upaya yang dilakukan oleh Indonesia, terutama karena penilaian terhadap keragaman motif batik yang penuh makna filosofi mendalam. Disamping itu, pemerintah dan rakyat Indonesia juga dinilai telah melakukan berbagai langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya ini secara turun temurun. Pengakuan Unesco, membuat pengusaha batik lebih bersemangat karena hasil karya yang sudah diwariskan oleh para leluhur mendapat pengakuan dari dunia.
Industri batik dan tekstil merupakan salah satu penghasil limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan. Selain kandungan zat warnanya tinggi, limbah industri batik dan tekstil juga mengandung bahan-bahan sintetik yang sukar larut atau sukar diuraikan. Setelah proses pewarnaan selesai, akan dihasilkan limbah cair yang berwarna keruh dan pekat. Biasanya warna air limbah tergantung pada zat warna yang digunakan. Limbah air yang berwarna-warni ini yang menyebabkan masalah terhadap lingkungan. Limbah zat warna yang dihasilkan dari industri tekstil umumnya merupakan senyawa organik non-biodegradable, yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan terutama lingkungan perairan. Senyawa zat warna di lingkungan perairan sebenarnya dapat mengalami dekomposisi secara alami oleh adanya cahaya matahari, namun reaksi ini berlangsung relatif lambat, karena intensitas cahaya UV yang sampai ke permukaan bumi relatif rendah sehingga akumulasi zat warna ke dasar perairan atau tanah lebih cepat daripada fotodegradasinya (Dae-Hee et al. 1999 dan Al-kdasi 2004).
Zat-zat pewarna tersebut dapat mencemari air sungai yang ada, sebagai contoh adalah yang terjadi di pekalongan. Pekalogan menjadi salah satu pemasok batik kebanyak daerah di indonesia, tetapi dengan meningkatnya kebutuhan batik dipasar lokal maupun mancanegara , industri batikpun dikota pekalongan menjadi  meningkat, tetapi dengan meningkatnya kebutuhan batik yang begitu besar dan menguntungkan bagi masyarakat pekalongan tetapi di sisi lain dimana tidak menguntungkan bagi lingkungan sekitar, masyarakat pekalongan mengsampingkan kebersihan dan kesehatan lingkunganya dimana akibat limbah hasil produksi batik yang dibiarkan mencemari lingkungan sekitar menjadikan kota pekalongan sebagai kota paling tercemar se-jawa tengah. alah satu contoh desa pabelan dan desa jenggot adalah salah satu sentra pengrajin batik di Pekalongan, Jawa Tengah. Hampir setiap warganya adalah pengrajin batik, sungai yang seharusnya sebagai sumber kehidupan beralih fungsi sebagai air tempat pencucian untuk mencuci batik. Juga sebagai tempat untuk membuang limbahnya. Setelah batik selesai diwarnai, batik dicuci dalam sebuah bak. Sisa cucian batik lantas dibuang ke sungai. Memang tidak semua pengrajin batik membuang limbahnya ke sungai, tapi sebagian besar masih ada yang membuangnya ke aliran sungai. Ini adalah kegiatan turun temurun. salah satu dampak yang terjadi adalah air sumur yang sama sekali tidak dapat dipakai airnya terasa asin, pahit dan getir sehingga warnanya pun menjadi kuning bilai dipakai dapat menggangu kesehatan seperti gatal-gatal , infeksi kulit , hingga dapat menimbulkan kanker.
Meskipun demikian, kami bukan berarti tidak setuju dengan adanya batik dan tidak mendukung batik, yang kami sesalkan adalah pengelolaan limbah batik. Pengelolaan batik yang tidak dilkukan dengan benar itulah yang kami jadikan masalah. Seharusnya pengelolaan limbah batik bisa dilakukan dengan bik sehingga tidk hanya menajdi produk unggulan tetapi juga ramah lingkungan.

2.      Industri Musik Dangdut (Koplo)
Industri musik merupakan salah satu industri yang saat ini sedang berkembang pesat di indonesia. Berbagai genre musik mewarnai belantika musik indonesia, mulai dari dangdut, pop, rock, jazz, campur sari, dan masih banyak lainnya. Perkembangan industri musik ini menjadikan menjamurnya pemusik-pemusik di indonesia, mulai dari band, solo, hingga gril/boy band, muali dari anak-anak hingga orang dewasa. Kemasan musik pun sekarang beraneka ragam, mulai dari yang berbau komedi, parodi, hingga yang berbau porno.
Salah satu musik yang sedang menjadi trend sekarang adalah musik dangdut koplo. Musik ini merupakan musik yang lumayan asik untuk berjoged dan menghilangkan stress, tidak heran jika musik ini sekarang menjadi musik rakyat yang banyak didengar oleh masyarakat, baik melalui konser-konser langsung maupun mp3. Namun dibalik itu semua banyak konser-konser dangdut koplo yang disajikan dengan berbau unsur porno, pakaian yang ketat dan mini menjadi daya tarik penonton dismaping itu banyak konser-konser dangdut koplo yang berujung pada perkelahian antar penonton. Tentunya hal tersebut merupakan dampak negatif dari konser musik dangdut koplo. Berikut ini adalah beberapa masalah yang ditimbulkan akibat konser dangdut koplo:
a.       Degradasi moral generasi muda akibat penyanyi dangdut yang memakai pakaian ketat dan mini dimana hal tersebut merupakan termasuk dalam aksi porno. Terutama bagi anak-anak belum cukup umur yang menonton akbat kurangnya pengawasan.
b.      Kerugian fisik dan nyawa akibat twuran yang terjadi saat konser.
c.       Lirik-lirik lagu yang juga sedikit berbau porno akan mercuni pikiran generasi muda, terutama anak-anak di bawah umur yang tidak sepantasnya mendengarkan lagu tersebut.


3.      Industri Furniture
Industri furniture memproduksi barang-barang yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti kursi, meja, dan lain-lain. Pastinya anda pernah membeli barang-barang tersebut? apakah anda pernah berfikir bagaimana proses pembuatan barang furniture tersebut? yang pasti kita ketahui bersama adalah bahan baku dari industri furniture adalah kayu, kayu didapatkan dengan menebang pohon-pohon yang ada di hutan Indonesia. Tentunya jumlah kayu yang dibutuhkan sebagai bahan baku industri furniture tak sedikit, sehingga membutuhkan pohon untuk ditebang dalam jumlah yang besar.
Memang industri ini merupakan industri yang cukup menjanjikan, namun apakah kita memikirkan dampak panjang ke depannya? Maka dari itu kami memilih industri furniture ini masuk dalam industri yang dapat menyebabkan masalah. Semakin banyaknya pohon yang ditebang untuk keperluan industri ini tanpa disertai reboisasi yang baik, maka hutan di Indonesia akan semakin gundul. Apa yang terjadi apabila hutan di Indonesia atau dunia semakin banyak yang gundul? Menurut kami berikut ini beberapa akibatnya.
a.       Pemanasan Global
Sebagai bahan baku utama pembuatan furniture, kayu yang berasal dari pohon di hutan memiliki andil yang besar untuk mengurangi panas bumi karena gas CO2 dan menjadikan bumi kaya oksigen karena proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen. Sehingga apabila pohon yang ditebang semakin banyak dan hutan-hutan akan semakin gundul, maka akan menyebabkan bumi semakin panas dan pemanasan global tak dapat dihindari.
b.      Bencana Alam
Tidak hanya mengakibatkan pemanasan global, semakin banyaknya hutan yang gundul akan membuat bumi kita semakin banyak terkena bencana. Misalnya saja banjir, meskipun banjir dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sampah dan sistem drainase yang buruk, faktor semakin kurangnya pohon di dunia juga mempengaruhi. Tidak adanya hutan atau pohon yang dapat menahan dan menyerap air hujan akan membuat banjir semakin mudah dan sering terjadi.










PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Industri adalah kegiatan ekonomi bagian dari proses produksi, yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
2.      Industri meiliki beberapa fungsi yaitu:
a.       Memberikan Nilai Tambah Pada Suatu Barang atau Jasa.
b.      Dapat Mencukupi Kebutuhan Suatu Barang atau Jasa.
c.       Dapat Menunjang Kegiatan Perekonomian.
d.      Dapat Membantu Mengembangkan Teknologi Baru.
e.       Mengurangi Ketergantungan Terhadap Impor.
3.      Industri juga memiliki beberapa peran diantaranya:
a.       Mengurangi Pengangguran.
b.      Meningkatkan Nilai Ekspor.
c.       Meningkatkan Pendapatan Nasional.
4.      Beberapa jenis industri dapat memecahkan masalah yaitu diantaranya.
a.       Industri garment dapat memcahkan masalah pengangguran dan meningkatkan nilai ekspor
b.      Industri recycle/industri daur ulang dapat menyelesaikan maslah sampah dan pencemaran lingkungan
5.      Selain dapat menyelesaikan maslah, bebrapa industri juga dapat menimbulkan masalah seperti:
a.       Industri batik yang menimbulkan maslah pencemaran air di sungai akibat pengelolaan limbah yang tidak tepat
b.      Industri dangdut koplo yang menimbulkan masalah moral
c.      Industri furniture yangmenyebabkan msalah penebangan pohon dan keruakan alam yang dapat menimbulkanbencana.

GAMBAR BUMI UNYU




















Pemanfaatan Lumpur Lapindo




Kasus terjadinya musibah luapan Lumpur panas dari pengeboran gas PT. LAPINDO BRANTAS di kelurahan Siring Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur pada tanggal 29 Mei 2006 menimbulkan dampak kerugian yang luar biasa. Genangan dan volume luapan lumpur yang besar menjadi masalah sekaligus harus segera dicari jalan untuk memanfaatkannya.
Berbagai penelitianpun dilakukan untuk mencari bagaimana cara memanfaatkan material lumpur tersebut. Berikut ini adalah beberapa cara untuk memanfaatkan lumpur lapindo agar lebih bermanfaat.
1.      Dimanfaatkan sebagai bahan campuran batu bata
Batu bata adalah unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan dibuat dari tanah liat dengan atau tanpa campuran bahan lain, dibakar cukup tinggi, hingga tidak dapat hancur bila direndam dalam air. Penggolongan kelas
bata merah Menurut Henfrik (1999) dibagi atas tiga tingkat seperti berikut :
a.       Bata merah tingkat I dengan kuat tekan rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm2 dan ukurannya tidak ada yang menyimpang
b.      Bata merah tingkat II dengan kuat tekan rata-rata antara 80 kg/cm2 dan 100 kg/cm2 dan ukurannya menyimpang satu buah dari sepuluh benda uji percobaan.
c.       Bata merah tingkat III dengan kuat tekan rata-rata antara 60 kg/cm2 dan 80 kg/cm2 dan ukurannya menyimpang dua buah dari sepuluh benda uji percobaan.
Untuk pemanfaatan lumpur lapindo sebagai bahan campuran batu bata sendiri dapat dilakukan dengan komposisi lumpur diatas 35%, dengan komposisi demikian maka akan dihasilkan batu bata yang memiliki kualitas tingkat I. Sebelum dicampur dengan bahan yang lain, lumpur perlu diayak atau disaring terlebih dahulu untuk mendapatkan butiran yang pas untuk membuat batu bata, sehingga akan menghasilkan kualitas batu bata yang baik.
2.      Sebagai bahan campuran/pengganti semen dalam pembuatan bata beton pejal (batako)
Lumpur lapindo dapat digunakan sebagai bahan campuran dan bahan pengganti semen dalam pembuatan batako. Hal ini disebabkan oleh besarnya kandungan SiO2 (berfungsi sebagai bahan pengisi) yang juga mesti didukung kandungan CaO yang berfungsi untuk menjaga keterikatan antar material.
3.      Sebagai bahan campuran pembuatan paving untuk menurunkan run off
Untuk pembuatan paving ini diperlukan campuran Lumpur Lapindo 30%, semen 50%, dan kerikil 20%. dengan campuran seperti itu maka akan dihasilkan kualitas paving dengan kualitas A1, dimana kualitas tersebut merupakan kualitas baik dan memiliki daya infiltrasi yang tinggi.
4.      Sebagai bahan dalam pembuatan baterai kering
lumpur lapindo memiliki kadar garam sangat tinggi yakni mencapai 40 persen dan juga mengandung berbagai jenis logam. Sebelum dimanfaatkan sebagai bahan baterai lumpur harus diproses terlenih dahulu. Penelitian lumpur lapindo sebagai bahan pembuatan bateri ini dilakukan oleh Umarudin dari FMIPA, Oki Prisnawan Dani dari Fakultas Ekonomi dan Yoga Pratama dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Unnes. Penelitian ini meraih juara II pada kompetisi Technopreneurship 2012 yang diselenggarakan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) di Banten.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Katalog Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger