LATAR
BELAKANG
Instrustri
berasal dari industria yang diartikan sebagai kegiatan ekonomi bagian dari
proses produksi, yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan baku
menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri. Dari sudut pandang geografi industri
merupakan perpaduan-perpaduan subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem
fisis yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan industri, yaitu meliputi
komponen-komponen lahan, bahan mentah atau bahan baku, sumber-sumber energi dan
iklim dengan segala proses ilmiahnya. Sedangkan subsistem manusianya meliputi
komponen-komponen tenaga kerja, kemampuan tekhnologi, tradisi, keadaan politik,
keadaan pemerintahan, transportasi dan komunikadi, konsumen, pasar dan
sebagainya, sehingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat.
Indonesia
sebagai Negara yang seang berkembang tentu peranan industri sangatlah penting
untuk memajukan Negara. Berbgai industri yang berkembang di Indonesia mempunyai
peranan masing-masing untuk berkontibusi dalam memajukan Indonesia. Namun selin
berperan dalam memajukan Negara, industri tentunya juga memiliki dampak positif
dan negatif, baik bagi alam, soaial maupun ekonomi. Industri yang tidak
dikelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif dan pada akhirnya yang
dirugikan adalah manusia sendiri. Namun jika industri dikelola dengan baik maka
akan berdampak positif bagi manusia. Untuk itu kelompok kami akan mencoba
membahas mengenai beberapa industri yang membuat masalah dan industri yang
dapat memcahkan masalah. Beberapa industri yang dapat menimbulkan masalah yang
akan kami bahas adalah industry batik, industri music dangdut koplo, industri
furniture, sedangkan industri yang dapat memecahkan masalah yang akan kami
bahas adalah industry garment, dan industri recycle/industri daur ulang.
PEMBAHASAN
A. Fungsi
dan Peranan Industri
Sebagai
sektor yang berpengaruh besar bagi perkembangan sebuah Negara, tentunya
memiliki fungsi dan peran yang cukup fital. Beberapa fungsi dan peran industri
akan dijabrkan berikut ini.
1. Fungsi
industri
a.
Memberikan Nilai
Tambah Pada Suatu Barang atau Jasa.
Karena kegiatan yang dilakukan
oleh sebuah industri adalah mengubah suatu barang atau jasa yang
semula hanyalah berupa barang mentah ataupun barang setengah jadi menjadi
barang setengah jadi ataupun menjadi barang yang siap digunakan..
b. Dapat Mencukupi Kebutuhan Suatu
Barang atau Jasa.
Kita tahu bahwa suatu
daerah memiliki kebutuhan dan kemampuan memproduksi suatu barang
berbeda-beda.Ada yang memiliki kebutuhan besar tetapi masih mengalami
defisit dalam menghasilkan suatu produk.Ada pula yang lebih banyak jumlah
produksinya dari pada kebutuhan suatu wilayahnya atau surplus
produksi.sehingga, hasil dari produksi suatu industri digunakan untuk memenuhi
kebutuhan barang tersebut agar tetap terjalinnya roda transaksi.
c.
Dapat Menunjang
Kegiatan Perekonomian.
Hail ini dikarenakan mayoritas hasil
produksi industri merupakan barang atau jasa yang paling mendukung roda
perekonomian seperti pada contoh industri besi dan baja yang bisa
mendukung pertumbuhan infrastuktur. Yaitu, hasil produksinya biasa dijadikan
bahan rangka tulang beton untuk setiap bangunan.ataupun hasil industri
besi tadi digunakan sebagai bahan pembuatan kendaraan sebagai moda
penyalur hasil-hasil produksi.
d.
Dapat Membantu
Mengembangkan Teknologi Baru.
Hal ini diartikan
biasanya teknologi-teknologi mesin produksi maju pertamakali digunakan
sebuah industri yang membutuhkan keefisienan, kepraktisan dan sanggup untuk
memenuhi target produksi atau pesanan yang banyak. Maka
industri besar yang biasanya mempeloporinya. Dan seiring dengan berjalannya waktu,industri-industri lain pun juga akan beralih dengan menggunakan teknologi yang maju pula.
industri besar yang biasanya mempeloporinya. Dan seiring dengan berjalannya waktu,industri-industri lain pun juga akan beralih dengan menggunakan teknologi yang maju pula.
e. Mengurangi Ketergantungan Terhadap Impor.
Sebuah Negara apabila nilai impor
dalam neraca perdagangannya lebih besar dari pada nilai ekspornya akan berpengaruh
pada hasil perhitungan jumlah pendapatan nasionalnya.di tambah
lagi industri-industri dalam negri bisa kalah bersaing bila pemerintahnya
tidak cepat-cepat mengambil keputusan, bisa-bisa banyak sector usaha yang
gulung tikar dan menyebababkan perekonomian suatu Negara itu terpuruk.
2. Peranan Industri
a.
Peranannya Untuk
Mengurangi Pengangguran.
Tingginya angka pengangguran yang
ada di Indonesia merupakan sebuah masalah besar bagi negar ini. Untuk itu
industri dihrapkan dapat mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia,
baik industri kecil, menengah, mupun industri besar. Hal itu dikarenakn dalam
setiap proses industri pasti dibutuhkan tenaga kerja untuk menjalnkannya. Dengn
adanya industri ini maka akan menyerap tenag kerja dn akan mengurangi angka
pengngguran di Indonesia.
b.
Meningkatkan Nilai
Ekspor.
Ekspor merupakan salah satu
pendapatan Negara yang cukup fital, untuk itu industri diharapkan dapat
meningkatkan nilai ekspor ke luar negeri. Beberapa industri menyumbang nilai
ekspor yang besar bagi Negara. Di Indonesia banyak industri yang menjual hasil
produknya ke luar negeri seperti batik, batu bara, emas dan lain-lain.
c.
Meningkatkan Pendapatan
Nasional.
Karena setiap hasil keluaran output
suatu industri besar juga akan menjadi unsur dalam penghitungan pendapatan
nasional dengan metode produksi.Selain itu hasil produksi suatu industri
besar juga akan meningkatkan daya beli masyarakat. Karena bila
jumlah barang yang beredar di masyarakat cukup banyak, hal itu
akan mempengaruhi harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Hal ini
mengakibatkan daya beli masyarakat juga bertambah.
B. Industri
Sebagai Penyelesai Masalah
Industri sebagai penyelesai masalah
mempunyai arti industri yang membuat suatu masalah terselesaikan atau
mengurangi masalah tersebut. Hal itu merupakan salah satu peranan yang dimiliki
oleh bidang pengidustrian. Namun tak selamanya industri hanya sebagai
penyelesai masalah saja, pasti ada dampak negatifnya. Begitu pula tak ada
industri yang hanya mempunyai hal negatif. Disini kami memilih industri yang
menurut kami lebih banyak memberikan dampak positif atau sebagai penyelesai
masalah. Berikut ini adalah contoh-contoh industri yang menurut kami memberikan
solusi kepada permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia.
1. Industri
Garmen
Industri garmen adalah industri yang mengolah bahan
baku menjadi pakaian jadi. Semakin waktu berjalan, kemajuan industri ini
semakin baik dan produksinya juga diminati masyarakat. Hal itu membuat industri
gamen menjadi salah satu industri yang menjanjikan. Kami memilih industri
garmen masuk ke dalam industri yang punya peran menyelesaikan masalah di
Indonesia karena menurut kami industri ini dominan sebagai penyelesai masalah
daripada pembuat masalah. Menurut kami, berikut ini beberapa peran industri
garmen.
a. Meningkatkan
ekspor Indonesia
Industri
pakaian berperan cukup penting bagi banyak negara dalam memulai proses
industrialisasi. Bagi Indonesia, industri pakaian yang semula hanya merupakan
produksi substitusi impor saat ini telah berubah menjadi komoditi ekspor
andalan. Menurut ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Benny Sutrisno,
ekspor industri pakaian Indonesia pada tahun 2005 mencapai US$ 7,5 Miliar dan
diproyeksikan untuk tahun 2006 ini mencapai US$ 8,35 Miliar (Kompas, 2006).
Menurut
API, industri pakaian Indonesia juga memiliki daya saing yang relatif baik di
pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki industri
pertekstilan yang lengkap dari hulu ke hilir, yakni dari produk serat (fibers),
produk benang/pemintalan (spinning), pertenunan (weaving),
rajutan (knitting), pakaian jadi (garment), dan produk tekstil
lainnya (other textile). Indonesia memiliki industri pemintalan (spinning)
yang besar di kawasan Asia dan Oceania.
Pada industri pakaian
ini, salah satu sub sektor yang cukup menjadi pusat perhatian adalah sub sektor
industri pakaian jadi atau garmen. Sub sektor ini memiliki kontribusi yang
cukup tinggi pada nilai ekspor pakaian di Indonesia. pada tahun 2004 industri
pakaian jadi mengalami peningkatan kapasitas produksi dan produksi riil yang
masing-masing sebesar 12,88 persen dan 12,14 persen dibandingkan tahun 2003.
Pada tahun 2004 terjadi penurunan volume ekspor sebesar 2,84 persen dibanding
tahun sebelumnya. Namun karena rata-rata unit price produk
pakaian jadi pada tahun tersebut meningkat 13,17 persen, maka secara
keseluruhan terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar 9,94 persen
b.
Menyerap Banyak Tenaga Kerja
Menurut direktur pengembangan produk
ekspor dan ekonomi kreatif dari Kementerian Perdagangan, Dody Edward, Selain
meningkatkan pendapatan negara, industri pakaian ini juga memiliki nilai
positif karena dapat menyerap tenaga kerja dan penyediaan lapangan usaha
nasional. Masih menurut beliau, industri pakaian mendominasi sektor industri
kreatif sebesar 54,32 persen dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 4,13 juta
orang, atau 4,22 persen dari tingkat partisipasi penyerapan tenaga kerja
nasional. Tak heran, jika sampai saat ini pemerintah sangat mendukung
pertumbuhan ekonomi kreatif melalui industri pakaian.
Hal di atas tak hanya sebatas ucapan
belaka, kami menemukan data yang dapat dijadikan bukti. Data yang kami dapatkan
adalah data di kota Sukabumi pada tahun 2010. Dari data tersebut terlihat jelas
bahwa industri garmen atau pakaian jadi memiliki jumlah tenaga kerja yang
paling banyak dibandingkan dengan industri lain di kota Sukabumi yaitu 2.228,
dengan jumlah laki-laki 624 dan jumlah perempuan 1.604. Angka-angka tersebut
menunjukkan kebutuhan tenaga kerja di industri pakaian memang besar, sehingga
dapat mengurangi pengangguran di Indonesia.
2.
Industri Daur Ulang
Mendengar
namanya saja kita pasti sudah terbayang bahwa industri ini sangat bermanfaat,
itu juga yang kami fikirkan. Industry daur ulang merupakan industri yang
mengolah dari bahan baku barang-barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang
yang kembali dapat digunakan dan bersifat ekonomis. Banyak jenis barang dapat
didaur ulang, namun yang paling banyak didaur ulang adalah plastik. Menurut
kami industri ini jelas memiliki manfaat yang luar biasa bagi Indonesia.
Masalah
sampah di Indonesia merupakan masalah yang sampai sekarang belum terselesaikan,
bahkan produksi sampah semakin tahun makin meningkat seiring bertambahnya
jumlah penduduk yang tak sadar kebersihan lingkungan di Indonesia. Pada bulan
April tahun 2012, Kementerian Lingkungan hidup mencatat rata-rata penduduk
Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari
jumlah total penduduk. Berikut ini tabel perkiraan prosentase sampah dari tahun
1981-2002.
Untuk
mengatasi permasalahan sampah tersebut, pemerintah telah melakukan banyak
upaya. Namun upaya dari pemerintah saja tidak cukup, peran aktif masyarakat
sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. masyarakat juga harus
berperan aktif, diantaranya dengan daur ulang. Daur ulang sendiri adalah proses untuk menjadikan suatu bahan
bekas menjadi bahan baru dan dapat dijadikan sebagai industri. Beberapa manfaat
dari industri daur ulang adalah sebagai berikut.
a.
Mengurangi jumlah sampah
Karena
industri daur ulang berbahan baku dari sampah, maka diharapkan dengan adanya
industri daur ulang akan membuat jumlah sampah di Indonesia akan berkurang
secara bertahap. Jenis-jenis sampah yang dapat dimanfaatkan dalam industri daur
ulang antara lain bungkus rokok, bungkus mie instan, hingga kaca. Barang daur
ulang yang sudah banyak di pasaran antara lain tas, dompet, sandal, kerajinan,
dan lain-lain.
b.
Meningkatkan kesejahteraan dan
mengurangi kemiskinan
Dengan
bahan baku sampah yang tentunya tidak membutuhkan modal yang terlalu besar,
pelaku industri daur ulang berpeluang untuk mendapatkan keuntungan yang cukup
besar. Berpadu dengan kreatifitas dan ketekunan yang tinggi, produksi industri
daur ulang akan menjadi usaha yang maju. Jika semuanya berjalan dengan lancar,
bukan tidak mungkin pendapatan seseorang akan meningkat drastis dengan industri
daur ulang dan tingkat kemiskinan di Indonesia akan berkurang.
C. Industri Sebagai Pembuat Masalah
Industri sebagai pembuat masalah adalah
industri yang menimbulkan permasalahan bagi kehidupan manusia, baik masalah
lingkungan, masalah moral, masalah ekonomi, dan lain sebagainya. Industri dapat
menyebabkan masalah jika tidak dikelola dengan baik atau tidak sesuai dengan
peraturan-peraturan yang ada. Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia
sedang berusaha memajukan industri yang ada, namun sering kali pengelolaan
industri tersebut tidak memperhatikan dampak negatifnya. Sehingga banyak
industri yang justru menimbulkan masalah dalam kehidupan manusia. Dibawah ini
adalah beberapa contoh dari industri yang menimbulkan masalah:
1. Industri
Batik
Batik telah diakui oleh Badan Perserikatan Bangsa
Bangsa Urusan Kebudayaan (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia yang berasal
dari Indonesia. Pengakuan ini diberikan UNESCO dengan melihat berbagai upaya
yang dilakukan oleh Indonesia, terutama karena penilaian terhadap keragaman
motif batik yang penuh makna filosofi mendalam. Disamping itu, pemerintah dan
rakyat Indonesia juga dinilai telah melakukan berbagai langkah nyata untuk
melindungi dan melestarikan warisan budaya ini secara turun temurun. Pengakuan
Unesco, membuat pengusaha batik lebih bersemangat karena hasil karya yang sudah
diwariskan oleh para leluhur mendapat pengakuan dari dunia.
Industri batik dan tekstil merupakan salah satu
penghasil limbah cair yang berasal dari proses pewarnaan. Selain kandungan zat
warnanya tinggi, limbah industri batik dan tekstil juga mengandung bahan-bahan
sintetik yang sukar larut atau sukar diuraikan. Setelah proses pewarnaan
selesai, akan dihasilkan limbah cair yang berwarna keruh dan pekat. Biasanya
warna air limbah tergantung pada zat warna yang digunakan. Limbah air yang
berwarna-warni ini yang menyebabkan masalah terhadap lingkungan. Limbah zat
warna yang dihasilkan dari industri tekstil umumnya merupakan senyawa organik
non-biodegradable, yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan terutama
lingkungan perairan. Senyawa zat warna di lingkungan perairan sebenarnya dapat
mengalami dekomposisi secara alami oleh adanya cahaya matahari, namun reaksi
ini berlangsung relatif lambat, karena intensitas cahaya UV yang sampai ke
permukaan bumi relatif rendah sehingga akumulasi zat warna ke dasar perairan
atau tanah lebih cepat daripada fotodegradasinya (Dae-Hee et al. 1999 dan
Al-kdasi 2004).
Zat-zat pewarna tersebut dapat mencemari air sungai
yang ada, sebagai contoh adalah yang terjadi di pekalongan. Pekalogan menjadi
salah satu pemasok batik kebanyak daerah di indonesia, tetapi dengan
meningkatnya kebutuhan batik dipasar lokal maupun mancanegara , industri
batikpun dikota pekalongan menjadi meningkat, tetapi dengan meningkatnya
kebutuhan batik yang begitu besar dan menguntungkan bagi masyarakat pekalongan
tetapi di sisi lain dimana tidak menguntungkan bagi lingkungan sekitar,
masyarakat pekalongan mengsampingkan kebersihan dan kesehatan lingkunganya
dimana akibat limbah hasil produksi batik yang dibiarkan mencemari lingkungan
sekitar menjadikan kota pekalongan sebagai kota paling tercemar se-jawa tengah.
alah satu contoh desa pabelan dan desa jenggot adalah salah satu sentra
pengrajin batik di Pekalongan, Jawa Tengah. Hampir setiap warganya adalah
pengrajin batik, sungai yang seharusnya sebagai sumber kehidupan beralih fungsi
sebagai air tempat pencucian untuk mencuci batik. Juga sebagai tempat untuk
membuang limbahnya. Setelah batik selesai diwarnai, batik dicuci dalam sebuah
bak. Sisa cucian batik lantas dibuang ke sungai. Memang tidak semua pengrajin
batik membuang limbahnya ke sungai, tapi sebagian besar masih ada yang
membuangnya ke aliran sungai. Ini adalah kegiatan turun temurun. salah
satu dampak yang terjadi adalah air sumur yang sama sekali tidak dapat dipakai
airnya terasa asin, pahit dan getir sehingga warnanya pun menjadi kuning bilai
dipakai dapat menggangu kesehatan seperti gatal-gatal , infeksi kulit , hingga
dapat menimbulkan kanker.
Meskipun demikian, kami bukan berarti tidak setuju
dengan adanya batik dan tidak mendukung batik, yang kami sesalkan adalah
pengelolaan limbah batik. Pengelolaan batik yang tidak dilkukan dengan benar
itulah yang kami jadikan masalah. Seharusnya pengelolaan limbah batik bisa
dilakukan dengan bik sehingga tidk hanya menajdi produk unggulan tetapi juga
ramah lingkungan.
2.
Industri Musik Dangdut
(Koplo)
Industri musik merupakan salah satu
industri yang saat ini sedang berkembang pesat di indonesia. Berbagai genre
musik mewarnai belantika musik indonesia, mulai dari dangdut, pop, rock, jazz,
campur sari, dan masih banyak lainnya. Perkembangan industri musik ini
menjadikan menjamurnya pemusik-pemusik di indonesia, mulai dari band, solo,
hingga gril/boy band, muali dari anak-anak hingga orang dewasa. Kemasan musik
pun sekarang beraneka ragam, mulai dari yang berbau komedi, parodi, hingga yang
berbau porno.
Salah satu musik yang sedang
menjadi trend sekarang adalah musik dangdut koplo. Musik ini merupakan musik
yang lumayan asik untuk berjoged dan menghilangkan stress, tidak heran jika
musik ini sekarang menjadi musik rakyat yang banyak didengar oleh masyarakat,
baik melalui konser-konser langsung maupun mp3. Namun dibalik itu semua banyak
konser-konser dangdut koplo yang disajikan dengan berbau unsur porno, pakaian
yang ketat dan mini menjadi daya tarik penonton dismaping itu banyak
konser-konser dangdut koplo yang berujung pada perkelahian antar penonton.
Tentunya hal tersebut merupakan dampak negatif dari konser musik dangdut koplo.
Berikut ini adalah beberapa masalah yang ditimbulkan akibat konser dangdut
koplo:
a.
Degradasi moral
generasi muda akibat penyanyi dangdut yang memakai pakaian ketat dan mini
dimana hal tersebut merupakan termasuk dalam aksi porno. Terutama bagi
anak-anak belum cukup umur yang menonton akbat kurangnya pengawasan.
b.
Kerugian fisik dan
nyawa akibat twuran yang terjadi saat konser.
c.
Lirik-lirik lagu yang
juga sedikit berbau porno akan mercuni pikiran generasi muda, terutama
anak-anak di bawah umur yang tidak sepantasnya mendengarkan lagu tersebut.
3. Industri Furniture
Industri furniture
memproduksi barang-barang yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti
kursi, meja, dan lain-lain. Pastinya anda pernah membeli barang-barang
tersebut? apakah anda pernah berfikir bagaimana proses pembuatan barang
furniture tersebut? yang pasti kita ketahui bersama adalah bahan baku dari
industri furniture adalah kayu, kayu didapatkan dengan menebang pohon-pohon
yang ada di hutan Indonesia. Tentunya jumlah kayu yang dibutuhkan sebagai bahan
baku industri furniture tak sedikit, sehingga membutuhkan pohon untuk ditebang
dalam jumlah yang besar.
Memang industri ini
merupakan industri yang cukup menjanjikan, namun apakah kita memikirkan dampak
panjang ke depannya? Maka dari itu kami memilih industri furniture ini masuk
dalam industri yang dapat menyebabkan masalah. Semakin banyaknya pohon yang
ditebang untuk keperluan industri ini tanpa disertai reboisasi yang baik, maka
hutan di Indonesia akan semakin gundul. Apa yang terjadi apabila hutan di
Indonesia atau dunia semakin banyak yang gundul? Menurut kami berikut ini
beberapa akibatnya.
a. Pemanasan Global
Sebagai bahan baku
utama pembuatan furniture, kayu yang berasal dari pohon di hutan
memiliki andil yang besar untuk mengurangi panas bumi karena gas CO2
dan menjadikan bumi kaya oksigen karena proses fotosintesis yang menghasilkan
oksigen. Sehingga apabila pohon yang ditebang semakin banyak dan hutan-hutan
akan semakin gundul, maka akan menyebabkan bumi semakin panas dan pemanasan
global tak dapat dihindari.
b. Bencana Alam
Tidak hanya
mengakibatkan pemanasan global, semakin banyaknya hutan yang gundul akan
membuat bumi kita semakin banyak terkena bencana. Misalnya saja banjir,
meskipun banjir dipengaruhi oleh banyak faktor seperti sampah dan sistem
drainase yang buruk, faktor semakin kurangnya pohon di dunia juga mempengaruhi.
Tidak adanya hutan atau pohon yang dapat menahan dan menyerap air hujan akan
membuat banjir semakin mudah dan sering terjadi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Industri adalah kegiatan ekonomi bagian
dari proses produksi, yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan
baku menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
2.
Industri meiliki beberapa fungsi yaitu:
a.
Memberikan Nilai
Tambah Pada Suatu Barang atau Jasa.
b.
Dapat Mencukupi Kebutuhan Suatu Barang
atau Jasa.
c.
Dapat Menunjang Kegiatan
Perekonomian.
d.
Dapat Membantu Mengembangkan
Teknologi Baru.
e.
Mengurangi Ketergantungan Terhadap
Impor.
3.
Industri juga memiliki beberapa peran
diantaranya:
a.
Mengurangi Pengangguran.
b.
Meningkatkan Nilai Ekspor.
c.
Meningkatkan Pendapatan Nasional.
4.
Beberapa jenis industri dapat memecahkan
masalah yaitu diantaranya.
a.
Industri garment dapat memcahkan masalah
pengangguran dan meningkatkan nilai ekspor
b.
Industri recycle/industri daur ulang
dapat menyelesaikan maslah sampah dan pencemaran lingkungan
5.
Selain dapat
menyelesaikan maslah, bebrapa industri juga dapat menimbulkan masalah seperti:
a.
Industri batik yang
menimbulkan maslah pencemaran air di sungai akibat pengelolaan limbah yang
tidak tepat
b.
Industri dangdut koplo
yang menimbulkan masalah moral
c. Industri furniture yangmenyebabkan msalah penebangan pohon dan keruakan alam yang dapat menimbulkanbencana.
Posting Komentar