Katalog Geografi
informasi dan materi geografi
skip to main
|
skip to sidebar
Home
Basic Geography
Geografi Fisik
Lithosfer dan pedhosfer
Geomorfologi
Jagad Raya
Vulkanologi
Hidrologi dan Oceanografi
Biosfer
Meteorologi dan Klimatologi
Geografi Manusia
Budaya
Ekonomi dan Industri
Regional
Demografi
Desa Kota
Lain-Lain
Lingkungan
UAS dan UTS
Pendidikan
Artikel
Geografi Teknik
Kartografi
Penginderaan Jauh
Sistem Informasi Geografi
Link Dianjurkan
National Geographic Indonesia
BMKG
Fanspage FB
Beranda
Buku Geografi
UAS dan UTS
Pendidikan
Lingkungan
Artikel
Kebencanaan
Buku Gratis
Kambing Etawa Purworejo
A.
Sejarah Kambing Etawa
Kambing etawa adalah salah satu jenis kambing yang paling ramai diternak dan dikembangkan, terutama di negara kita. Jika dirunut dari awal mula dan sejarah kambing ini,
kambing etawa
berasal dari daerah Etawah, Utar Prades. Banyak ditemukan di daerah yang hijau di sekitaran sungai. Selain dipanggil etawa kambing ini juga bisa disebut sebagai
kambing jamnapari
, nama asal kambing ini diambil dari negara asalnya pula, yaitu India. Di India kambing ini juga merupakan hewan yang terkenal, dan biasa dipanggil "pari" karena bentuk fisiknya yang elegan. Inilah gambar kambing etawa India.
B.
Ciri - ciri Kambing Etawa
Kambing etawa banyak dikenal dan dijadikan sebagai
ternak kambing
utama karena bentuk badan yang kokoh tinggi dan leher yang kuat dan sedikit memanjang. Bentuk dan struktur tubuh hewan ini hampir sama dengan kambing pada umumnya, namun warnanya adalah putih bersih bulunya pendek kecuali bagian paha Kepala sama seperti kambing biasa namun bagian hidungnya condong ke bawah dengan tanduk yang menghadap ke atas. Telinga panjang melambai ke bawah, ekornya pendek. Ciri - ciri kambing etawa yang lain yaitu tingginya bisa mencapai lebih dari satu meter dan berat mencapai 100kg. Betina lebih pendek dan lebih ringan. Kambing Etawa Super ramai dipelihara untuk diikutkan kontes dan diambil susunya. Berikut gambar kambing etawa berdasarkan ciri fisik yang kami berikan.
C.
Kambing Etawa Kaligesing
Asal Usul kambing kaligesing
Kaligesing merupakan trade mark Kabupaten Purworejo yang cukup dikenal. Berbagai sumber menyebutkan bahwa ettawa berasal dari India yang didatangkan pada jaman kolonial belanda. Namun siapa yang membawa kambing besar itu sampai ke Purworejo? keberadaan kambing Ettawa Kaligesing tak lepas dari bagian kehidupan Mangharam Teloomal, seorang bangsawan India. Saat itu terjadi pergolakan melawan penjajahan Inggris yang dipimpin Mahatma Gandhi, ia pun terlibat di dalamnya. Akhirnya ia tertangkap dan dibuang ke Sawah Lunto, Sumatera Utara untuk dipekerjakan di sebuah tambang batubara.
Menjelang habis masa tahanan ia mendengar kabar bahwa Purworejo direncanakan akan dijadikan kota asisten residen. Setelah habis masa tahanannya ia pun segera menuju ke Purworejo. Tiba di Purworejo Mangharam tak diijinkan untuk bertempat tinggal berbaur dengan penduduk pribumi, tetapi harus menetap di Pendopo Kabupaten Purworejo. Hal tersebut memang kebijakan pemerintah saat itu yang dipimpin oleh Bupati Cokronegoro bahwa orang asing tak diijinkan bertempat tinggal di kampung. Selama tinggal di pendopo ia sangat akrab dengan Ucik Sukati (istri selir bupati), Ucik Sukati mempunyai keponakan yang cantik bernama Saminten dari Kaligesing, akhirnya Mangharam kenal dengan Saminten dan menikahinya. Dari perkawinan Mangharam-Saminten dikaruniai 3 orang anak yaitu: Maria Aloysia Sarsuti (Ny Hadi
Sukarman), Moch Laal,Katerina
Valentin.
Karena jiwa wiraswastanya yang besar, pada tahun 1943 Mangharam pun mendatangkan kambing benggala sebanyak 200 ekor dari India untuk dipelihara dan dikembangbiakkan di Kaligesing. Akhirnya kambing ettawa yang sekarang lebih dikenal dengan Peranakan Ettawa (PE) berkembang biak di Purworejo dengan sentra di Kaligesing, dengan berbagai usaha penelitian dan persilangan yang ditangani oleh Pemerintah Purworejo akhirnya pada tahun 1958 hasil silangan kambing lokal dan kambing India setelah keturunan ke 5 menunjukkan kemurnian sifatnya. Maka pada tahun tersebut disepakati untuk pembersihan kambing jantan yang kualitasnya kurang baik yaitu dengan penjualan ke luar daerah, pemotongan dan kastrasi. Selanjutnya pejantan keturunan ke 5 yang terpilih sebagai pemacek (pengawin) dikembangbiakkan dan keturunannya sekarang dikenal dengan nama Kambing Ettawa Ras Kaligesing.
Ciri - cirinya hampir sama dengan kambing etawa asli. Namun perbedaan adalah pada warna bulunya yang sangat beragam. Mulai dari coklat, hitam, bercak/dalmation dan warna belang. Bulunya yang lebat dan lembut membuat para peternak kambing ogah untuk menyembelih dan diambil dagingnya. Kambing Kaligesing juga merupakan kambing berkualitas yang banyak dipelihara sebagai koleksi saja. Walaupun tubuhnya tidak sebesar kambing etawa super, namun kambing etawa kaligesing ini juga sering diikutkan pada kontes karena keindahannya. Selain itu,
kambing ini juga merupakan jenis kambing etawa yang banyak diternak untuk diperah susunya.
Gambar kambing Peranakan Etawa Kaligesing
D.
Pasar Kambing Etawa Pandanrejo
Pasar kambing etawa pandanrejo terletak di kaki perbukitan menoreh, pasar ini berada di desa pandanrejo, kecamatan kaligesing, kabupaten purworejo.
pasar ini merupakan satu-satunya pasar kambing etawa yang ada di daerah tersebut. Kesibukan pedagang di pasar hewan ini sudah terlihat di Sabtu pagi yang cerah dengan bertemunya pedagang dan calon pembeli kambing Etawa.
Pasar hewan Pandanrejo di Perbukitan Menoreh tempat transaksi jual beli kambing sudah ada sejak tahun 1980. Di tempat ini antara 500 hingga 1000 ekor kambing peranakan etawa dari wilayah Kabupaten Purworejo, Kulon Progo bahkan dari Kabupaten Sleman dan Wonosobo memadati pasar hewan khusus kambing P-E. Transaksi penjualan kambing setiap hari Sabtu di pasar Pandanrejo Kecamatan Kaligesing Purworejo bisa mencapai puluhan juta rupiah dari kambing seharga 350 ribu rupiah hingga 25 juta rupiah.
Desa Pandanrejo Kecamatan Kaligesing di mana pasar ini berada sejak tahun 1980 telah ikut memetik hasil dari bea masuk pasar sebesar seribu rupiah per ekor kambing, ternyata cukup memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat setempat. Bahkan Pamong Desa bisa memasukkan kas desa dari transaksi jual beli kambing per hari kerja pasaran. Di sini puluhan pedagang dari luar kota datang dalam rombongan dan menyewa kendaraan sendiri bebas melakukan transaksi jual beli kambing
Peminat kambing jenis Etawa atau P-E datang dari daerah Wonosari Gunung Kidul, Boyolali bahkan daerah Jawa Timur. Transaksi tidak terbatas dalam areal pasar saja, tetapi di luar pasar pun terjadi transaksi khususnya di rumah penduduk setempat. Untuk transaksi kambing perternakan Etawa Kategori B menurut peternak setempat yaitu Bapak Sarman, mengatakan bahwa berbisnis kambing P-E lebih menguntungkan katagori B atau A.
Gambar suasana di pasar kambing etawa pandanrejo setiap hari sabtu
Luas pasar yang memiliki panjang kurang lebih 200 meter lebar 100 meter ini memang kadang belum cukup mampu menampung jumlah kambing yang di perjual belikan mengingat semakin hari semakin banyak jumlah kambing yang di perjual belikan. Terkadang aktifitas jual beli kambing juga di lakukan di luar pasar bahkan sering terlihat transaksi jual beli sudah dilakukan di jalanan menuju pasar .Untuk transaksi jenis kambing P-E katagori A harus dilengkapi ijin tertulis Bupati Purworejo yang pengurusan ijinnya dapat diurus belakangan. Jika Anda tertarik menjadi peternak kambing tidak ada salahnya berkunjung ke pasar ini khususnya di hari Sabtu yang menjadi hari pasaran kambing etawa. Siapa tahu Anda yang bershio kambing akan sukses menjadi wiraswasta peternak kambing. Selain dijual kambing etawa, disana juga dijual kambing jenis lain, seperti kambing bligon, kambing jawa, dan domba.
E.
Kambing Peranakan Etawa Kedepannya
Eksistensi kambing
Peranakan Ettawa (PE)
ras Kaligesing ke depan, cukup mengkhawatirkan. Disamping pejantan berkualitas A banyak yang dijual ke luar Kabupaten Purworejo, permintaan bibit tidak sebanding dengan persediaan. Untuk mempertahankan dan mengembangkan populasi kambing PE ras Kaligesing yang telah menjadi ikon Kabupaten Purworejo, peternak butuh bantuan modal. Peternak mengalami berbagai kendala dalam mengembangkan populasi kambing etawa. untuk mengembangkan usahanya, peternak membutuhkan berbagai uluran tangan pemerintah. Kebutuhan modal, baik itu subsidi makanan ternak, modal untuk perbaikan kandang maupun peralatan untuk mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik.
Pemerintah kabupaten Purworejo pernah ditegur Gubernur Jawa Tengah, pada saat itu H Bibit waluyo, terkait adanya kambing PE Kaligesing yang berkwalitas A, dimiliki negara Malaysia. Kondisi tesebut, dikawatirkan akan menurunkan popilasi kabing PE berkwalitas, di masa mendatang. Sebenarnya Pemkab Purworejo sendiri telah mempunyai perda yang isinya melarang pejantan kwalitas A agar tidak keluar dari wilayah Purworejo. Meski sebenarnya perda tersebut perda melawan hak.
Disaat petani membutuhkan biaya, ada tawaran yang tinggi, tentunya petani akan menjualnya secara diam-diam. Terhadap hal ini pemkab tidak bisa berbuat banyak. Sebagai solusinya, utuk itu diharapkan apabila memiliki
pejantan berwkalitas A
, jangan dijual ke luar daerah. Apabila ada peternak yang akan mengawinkan indukannya, agar datang dengan ditarik biaya. Dengan demikian di satu sisi keberadaan pejantan berkwalitas tidak keluar, disisi lain kebutuhan peternak untuk membayai hidupnya tercukupi.
Untukmelindungi kambing P-E kaligesing dari bajakan pihak luar seperti Malaysia,Menteri Pertanian telah membuat surat keputusan. Dalam SK tersebut, namanyadiubah dari kambing PE Ras Kaligesing, menjadi kambing Ettawa Kaligesing,berasal dari Kaligesing Purworejo. Antara hak paten dan SK Mentan sama-samamempunyai kekuatan, perbedaannya hanya masalah lingkupnya saja. Bila hak patendiakui secara internasional, sedangkan SK Mentan berlaku secara nasional.
Share this article
:
Posting Komentar
« Prev Post
Next Post »
Beranda
Pengikut
Lokasi Yang Sedang Membaca
Terpopuler minggi ini
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Interaksi Antar Wilayah
Kebudayaan Brazil
Keterangan Tepi dan Skala Foto Udara Tegak
Kerjasama Soaial Dan Budaya ASEAN
Persebaran Fauna di Indonesia
laporan praktikum penginderaan jauh
PRAVULKANISME
Yang Pernah Kesini
teguh tri. Diberdayakan oleh
Blogger
.
Arsip Blog
►
2021
(20)
►
Des
(1)
►
Nov
(6)
►
Agu
(13)
►
2016
(4)
►
Okt
(2)
►
Sep
(1)
►
Agu
(1)
►
2015
(17)
►
Jun
(6)
►
Apr
(4)
►
Feb
(7)
▼
2014
(47)
►
Des
(2)
►
Nov
(1)
►
Sep
(7)
►
Agu
(13)
►
Jul
(16)
►
Jun
(2)
▼
Mar
(2)
IDENTIFIKASI BUDAYA DI PURWOREJO
Kambing Etawa Purworejo
►
Jan
(4)
►
2013
(2)
►
Des
(2)
Support :
Creating Website
|
Johny Template
|
Mas Template
Copyright © 2011.
Katalog Geografi
- All Rights Reserved
Template Created by
Creating Website
Published by
Mas Template
Proudly powered by
Blogger
Posting Komentar