keterangan

MID Geografi Sumber Daya 2015

1. Mengapa Kualitas Sumber Daya Manusia dan Penduduk penting Bagi Indonesia?
Kualitas manusia dan penduduk memang penting bagi indonesia. Kualitas manusia dan penduduk akan menjadi tolak ukur serta penanda kemajuan atau kemunduran pengembangan kualitas sumber daya manusia indoneisa.

Melalui indikator kualitas manusia dan penduduk yang baik, maka manusia dan penduduk Indonesia dapat mandiri, tidak terlalu bergantung dengan negara lain, diakui oleh negara lain, bahkan mewarnai dunia. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar sehingga dapat dijadikan sebagai modal pembangunan negara bukan beban pembangunan negara. Masalah indikator kualitas manusia dan penduduk Indonesia saat ini harus diperhatikan untuk didiskusikan, dievaluasi, serta diperbaiki agar terwujudnya pembangunan sumber daya manusia yang optimal.
            Contoh: Kualitas manusia dan penduduk Indonesia dalam variabel kualitas non fisik masih tergolong rendah, terutama aspek kecerdasan dan produktivitas. Penduduk Indonesia saat ini masih banyak yang baru mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD).  Sehingga, pemerintah harus merencanakan peningkatkan jenjang pendidikan wajib belajar hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) agar pembangunan sumber daya manusia Indonesia dapat terwujud secara optimal. Setelah perencanaan tersebut dilaksanakan, pemerintah Indonesia harus mengevaluasi hasil perencanaan peningkatan mutu kualitas pendidikan Indonesia. Sehingga, dapat diketahui progress kualitas manusia dan penduduk Indonesia dalam indikator non fisik.  Oleh karena itu, indikator kualitas manusia dan penduduk penting untuk diketahui, terutama oleh bangsa Indonesia.

1.      Jelaskan bahwa kualitas masukan, kualitas sumberdaya manusia dan penduduk serta output adalah suatu totalitas yang utuh!

Kualitas masukan selalu berhubungan dengan dengan kualitas masukan dan manusia. Hal ini dikarenakan kualitas masukan akan menentukan kualitas manusia baik secara fisik maupun non fisik. Kualitas masukan mencakup beberapa indikator, yaitu gizi, pendidikan, dan lingkungan. Indikator gizi merupakan salah satu parameter penting dalam pembangunan sumber daya manusia, mencakup seperti ketersediaan air bersih, mutu gizi makanan yang dapat dilihat dari beberapa aspek seperti kalori, protein, karbohidrat, vitamin maupun mineral dari suatu makanan atau minuman. Gizi juga akan berpengaruh terhadap kecerdasan, dimana manusia yang mendapatkan gizi yang baik maka fisik akan berkembang baik, termasuk otak yang kemudian akan berpengaruh terhadap kecerdasan manusia iti sendiri. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dalam aspek spiritual keagamaan, pengembangan diri, kecerdasan pribadi melalui proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Di dalam hal ini, pendidikan berperan sebagai poros dan tolak ukur kemajuan suatu negara sehingga pendidikan merupakan indikator kualitas masukan yang bersifat urgent. Sedangkan kualitas lingkungan (lingkungan sosial) dan pendidikan akan berpengaruh terhadap kualitas manusia secara non fisik seperti kecerdasan, emosional, dan budi dan iman. Manusia yang tumbuh pada lingkungan yang baik maka akan terbentuk kepribadian yang baik, manusia yang memiliki emosional dan budi dan iman yang baik. Pendidikan akan berpengaruh terhadap kecerdasan seseorang.  Selanjutnya kualitas manusia menetukan output, manusia yang memiliki kualitas fisik dan non fisik yang baik maka akan menghasilkan output atau keluaran yang baik pula.
Lingkungan terbagi menjadi 3 aspek, yaitu fisik, biologis, dan sosial ekonomi. Aspek fisik berhubungan dengan unsur- unsur geosfer seperti tanah, iklim, udara dan lain- lain. Aspek biologis berhubungan dengan genetika dan penyebarannya. Aspek sosial ekonomi berhubungan dengan situasi masyarakat yang dilihat dari segi sosial dan ekonomi. Sehingga, berdasarkan penjabaran mengenai kualitas masukan diatas, kualitas masukan telah melingkupi indikator- indikator kualitas manusia dan penduduk. Kualitas masukan akan mempengaruhi kualitas manusia, kualitas manusia mempengaruhi kualitas penduduk, dan sebaliknya kualitas penduduk mempengaruhi kualitas manusia. Kualitas manusia menghasilkan output yang bisa membuat kualitas manusia yang lebih baik. Apabila kualitas manusia (individu) sudah baik, maka kualitas penduduk pun akan berjalan beriringan dengan kemajuan kualitas manusia tersebut.

2.      Mengapa kualitas manusia dan penduduk nonfisik sulit diukur?

            Kualitas penduduk non fisik sangat berbeda dengan kualitas fisik, dan sebagian besar lebih banyak merupakan ukuran yang tidak langsung seperti ukuran gejala untuk memperkirakan keadaan yang sesungguhnya. Satuan ukuran- ukuran kualitas non fisik yang obyektif masih belum tersedia. Kualitas non fisik mencakup tiga unsur yang sesuai dengan kepribadian penduduk yakni unsur kecerdasan, unsur emosional serta unsur budi dan iman. Sehingga, kualitas non fisik memang sulit diukur karena bersifat abstrak dan unmeasureable (tidak dapat dikur secara langsung) karena unsur- unsur kualitas non fisik seperti kecerdasan, emosional, budi dan iman sulit bahkan tidak dapat diwujudkan dalam satuan angka yang obyektif.

3.      Jelaskan pentingnya mengetahui indikator dari kualitas manusia dan penduduk!

            Karena aspek penting dalam kualitas manusia dan penduduk adalah masalah indikator. Indikator adalah variabel yang membantu dalam pengukuran perubahan- perubahan yang terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Indikator kualitas manusia dan penduduk dapat dijadikan sebagai tolak ukur, parameter dan profil suatu permasalahan yang kompleks. Apabila indikator- indikator sudah diketahui maka akan diketahui potensi- potensi permasalahan yang akan dikaji. Setekah diketahui potensi- potensi permasalahan, proses selanjutnya adalah perencanaan (planning) untuk memecahkan permasalahan tersebut. Perencanaan mencakup strategi- strategi yang akan dilakukan. Strategi mencakup 2 aspek, yaitu pelaksanaan dan evaluasi. Di dalam hal ini, indikator kualitas manusia dan penduduk berfungsi sebagai penanda kemajuan atau kemunduran suatu permasalahan yang dihadapi manusia (individu) atau penduduk, seperti permasalahan kondisi fisik manusia yang mencakup ukuran/ bobot manusia, tenaga dan daya tahan tubuh atau permasalahan penduduk manusia yang mencakup aspek produktivitas, kemandirian, solidaritas penduduk.

4.      Jelaskan dengan data masalah kualitas sumberdaya manusia di Indonesia!
Tabel 1. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas menurut Tipe Daerah dan Jenis Kelamin, tahun 2004,  2005 dan 2006 (dalam tahun)
Jenis kelamin
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan
2004
2005
2006
2004
2005
2006
2004
2005
2006
Laki-laki(L)
9,3
9,4
9,48
6,6
6,5
8,53
7,8
7,8
9,00
Perempuan(P)
8,2
8,4
6,68
5,5
5,5
5,72
6,7
6,8
6,20
L+P
8,8
8,9
7,92
6,0
6,0
6,97
7,2
7,3
7,44
Sumber:                 Indikator Kesejahteraan Rakyat, 2005 (19) dan BPS, Susenas dalam Statistik Pendidikan, 2006.


Tabel 2. Rata-rata Lama Sekolah di Indonesia 1999 dan 2002 (dalam tahun)
No
Nama Propinsi
1999
2002
1
Nangroe Aceh D
7,2
7,8
2
Sumatera Utara
8,0
8,4
3
Sumatera Barat
7,4
8,0
4
Riau
7,3
8,3
5
Jambi
6,8
7,4
6
Sumatera Selatan
6,6
7,1
7
Bengkulu
7,0
7,6
8
Lampung
6,4
6,9
9
Bangka Belitung
6,5
6,6
10
DKI Jakarta
9,7
10,4
11
Jawa Barat
6,8
7,2
12
Jawa Tengah
6,0
6,5
13
D.I. Yogyakarta
7,9
8,1
14
Jawa Timur
5,9
6,5
15
Banten
7,7
7,9
16
Bali
6,8
7,6
17
NTB
5,2
5,8
18
NTT
5,7
6,0
19
Kalimantan Barat
5,6
6,3
20
Kalimantan Tengah
7,1
7,6
21
Kalimantan Selatan
6,6
7,0
22
Kalimantan Timur
7,8
8,5
23
Sulawesi Utara
7,6
8,6
24
Sulawesi Tengah
7,0
7,3
25
Sulawesi Selatan
6,5
6,8
26
Sulawesi Tenggara
6,8
7,3
27
Gorontalo
6,3
6,5
28
Maluku
7,6
8,0
29
Maluku Utara
6,5
8,4
30
Papua
5,6
6,0

INDONESIA
6,7
7,1
                                  Sumber: Laporan Pembangunan Manusia, 2004: 106-113

Keberhasilan Indonesia dalam pembangunan untuk meningkatkan pencapaian melek huruf dan partisipasi penduduk agar bersekolah memang telah membuahkan hasil yang relatif tinggi. Setelah tahun 2000, tingkat melek huruf  telah mencapai angka di atas 90%. Namun apabila dilihat dari rata-rata lama sekolah, kondisi pendidikan Indonesia masih sangat memprihatinkan. Secara umum, rata-rata lama sekolah yang masih pada kisaran 7,2 hingga 7,4 tahun selama tahun 2004 sampai 2006. Angka ini menunjukkan bahwa pendidikan dasar 9 tahun belum sepenuhnya tercapai. Belum tercapainya target pendidikan dasar 9 tahun memang merupakan permasalahan yang sangat penting. Permasalahan penting lainnya menurut Tabel 1 adalah masih terjadinya disparitas rata-rata lama sekolah menurut wilayah kota-desa dan jenis kelamin. Penduduk laki-laki di wilayah perkotaan telah mengenyam pendidikan dasar 9 tahun, tetapi hal ini tidak sama dengan kaum laki-laki yang tinggal di wilayah pedesaan. Hal ini memberikan gambaran bahwa program Pendidikan untuk Semua  masih terjadi disparitas antar wilayah kota-desa. Daerah perkotaan mencapai hasil yang lebih tinggi untuk angka rata-rata lama bersekolah dibandingkan daerah perdesaan.
5.      Mengapa demikian? Jelaskan!

Kondisi Indonesia secara umum yang masih jauh dari harapan tercapainya Wajar 9 tahun. Hanya propinsi DKI Jakarta yang telah mampu mencapainya. Hal ini ditunjukkan baik pada tahun 1999 dan 2002, rata-rata lama sekolah diatas 9 tahun, yaitu 9,7 (1999) dan 10,4 (2002). Sedangkan propinsi DIY yang terkenal dengan julukan kota pelajar belum mampu mencapai nilai rata-rata lama sekolah untuk program Wajar 9 tahun. Pada tahun 1999, rata-rata lama sekolah yang dicapainya hanya sebesar 7,9. Meskipun pada tahun 2002 rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan tetapi tetap belum memenuhi target untuk program Wajar karena nilainya hanya sebesar 8,1. Propinsi-propinsi yang termasuk rendah dalam pencapaian nilai rata-rata lama studi adalah NTB, NTT, Kalimantan Barat dan Papua.  Berkaitan dengan rata-rata lama studi adalah siswa yang mengalami putus sekolah atau tidak lagi melanjutkan sekolah. permasalahan ekonomi mendominasi alasan tidak melanjutkan sekolah, Di daerah perkotaan maupun perdesaan sebesar 35,78% murid tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya. Di perdesaan, proporsi yang tidak melanjutkan sekolah karena alasan biaya lebih tinggi sekitar 3% dibandingkan di daerah perkotaan. Kemudian sebesar 23,56% mereka harus bekerja mencari nafkah. Proporsi penduduk laki-laki memang mendominasi tidak melanjutkan sekolah karena mereka harus bekerja. Faktor kedua adalah berkaitan dengan budaya yaitu menikah sebesar 15,77%. Dan sebesar 7,07% mereka merasa bahwa sekolahnya sudah cukup. Disamping faktor ekonomi dan budaya, faktor kekurangan infrastruktur dan fasilitas sekolah masih sebesar 2,45%.


6.      Jika menjadi penentu kebijakan bagaimana upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut?

Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas psumber daya manusia adalah dengan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan yang baik akan menjadikan sumber daya manusia tersebut baik juga. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang memadahi dan layak digunakan untuk dilakukannya pembelajaran. Selain itu hal yang sangat perlu diperhatikan adalah akses atau jalur untuk menuju tempat pembelajaran supaya dipermudah sehingga minat untuk mengikuti pembelajaran menjadi tinggi. Jika minat siswa untuk melaksanakan pendidikan sudah tinggi, namun tidak dibarengi dengan minat dan kualitas guru yang ada maka akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu sangat perlunya pelatihan bagi semua pendidik untuk meningkatkan kulaitas pendidik. Penghargaan juga bagi pendidik juga sangat penting untuk diberikan karena dengan penghargaan tersebut akan memotivasi para pendidik untuk melakukan hal yang terbaik bagi pendidikan.
Supaya pendidikan dapata terus berlangsung bagi semua masyarakat tanpa ada hambatan dalam bidang ekonomi maka untuk pendidikan pada jenjang SD hingga SMA untuk masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi supaya bebas biaya. Hal ini dikarenakan banyak peserta didik yang putus sekolah dikarenakan biaya pendidikan yang terlalu membebani. Oleh karena itu sangat perlu adanya program-program yang harus dibuat dan dilaksanakan untuk mewujudkan impian tersebut. Pemerataan pusat pendidikan dan tenaga pendidik juga sangat perlu dilakukan supaya tidak ada diskriminasi dan kualitas sumber daya manusia merata dan tidak berpusat pada satu wilayah.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Katalog Geografi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger