Katalog Geografi
informasi dan materi geografi
Pages
(Pindahkan ke ...)
Beranda
Buku Geografi
UAS dan UTS
Pendidikan
Lingkungan
Artikel
Kebencanaan
Buku Gratis
▼
Minggu, 13 Juli 2014
PENDEKATAN KOMPLEKS KEWILAYAHAN
PENDEKATAN KOMPLEKS KEWILAYAHAN
(
Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Gepgrafi Ekonomi
)
Dosen Pengampu:
Sriadi Settyawati, M.Si.
Disusun oleh:
Teguh Tri Susilo
12405241033
Pendidikan Geografi R 2012
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
A.
Pendekatan Kompleks Wilayah
Permasalahan yang terjadi di suatu wilayah tidak hanya melibatkan elemen di wilayah itu. Permasalahan itu terkait dengan elemen di wilayah lain, sehingga keterkaitan antar wilayah tidak dapat dihindarkan. Selain itu, setiap masalah tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Faktor determinannya bersifat kompleks. Oleh karena itu ada kebutuhan memberikan analisis yang kompleks itu untuk memecahkan permasalahan secara lebih luas dan kompleks pula. Untuk menghadapi permasalahan seperti itu, salah satu alternatif dengan menggunakan pendekatan kompleks wilayah. Pendekatan itu merupakan kombinasi antara pendekatan yang pertama dan pendekatan yang kedua. Oleh karena sorotan wilayahnya sebagai obyek bersifat multivariate, maka kajian bersifat hirisontal dan vertikal. Kajian horisontal merupakan analisis yang menekankan pada keruangan, sedangkan kajian yang bersifat vertikal menekankan pada aspek kelingkungan. Adanya perbedaan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain telah menciptakan hubungan fungsional antara unit-unit wilayah sehingga tercipta suatu wilayah, sistem yang kompleks sifatnya dan pengkajiannya membutuhkan pendekatan yang multivariate juga.
Kerangka umum analisis pendekatan kompleks wilayah dapat dicontohkan sebagai berikut. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memecahkan masalah urbanisasi. Masalah itu merupakan masalah yang kompleks, melibatkan dua wilayah, yaitu wilayah desa dan kota. Untuk memecahkan masalah itu dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
1.
menerapkan pendekatan keruangan
2.
menerapkan pendekatan kelingkungan
3.
menganalisis keterkaitan antara faktor-faktor di wilayah desa dengan di kota
Kewilayahan, yang dikaji yaitu tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam ruangan, interaksi antar/variabel manusia dan variabel fisik lingkungannya yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Karena pendekatan kewilayahan merupakan perpaduan antara pendekatan keruangan dan kelingkungan, maka kajiannya adalah perpaduan antara keduanya. Pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungan dan pendekatan kewilayahan dalam kerjanya merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan yang terpadu inilah yang disebut pendekatan geografi. Jadi fenomena, gejala dan masalah ditinjau penyebaran keruangannya, keterkaitan antara berbagai unit ekosistem dalam ruang. Penerapan pendekatan geografi terhadap gejala dan permasalahan dapat menghasilkan berbagai alternatif-alternatif pemecahan.
B.
Contoh Kasus Pendekatan Kewilayahan
Contoh nyata dari penggunaa pendekattan kopleks kewilayahan adalah dalam mengkaji masalah banjir yang ada di Jakarta. Seperti yang kita tahu bahwa pendekatan kompleks kewilayahan merupakan gabungan dari pendekatan keruangan dan pendekatan kelingkungan, dimana banjir Jakarta tidak lepas dari pengaruh fisik dan manusia disana. Pengaruh fisik terhadap permasalahan banjir di Jakarta yaitu Jakarta terletak pada daerah dataran rendah dan ada juga yang merupakan daerah deperesi dimana wilayahnya lebih rendah daripada muka air laut, hal ini menyebabkan air di Jakarta tidak dapat mengalir dengan lancar.
Selain itu wilayah di luar Jakarta juga berpengaruh terhadap Jakarta dimana sungai-sungai yang berhulu di luar Jakarta sering mengirimkan air yang banyak, hal ini tidak terlepas dari tingkah laku manusia yang melakukan penebangan di hulu sehingga air tidak mersap dan langsung mengalir ke sungai. Selain itu sifat manusia yang ada di Jakarta sendiri juga sangat berpengaruh terhadap banjir di Jakarta perilaku membuang sampah sembarangan menyebabkan sungai dipenuhi dengan sampah dan menghambat laju air, padatnya pemukiman juga memepengaruhi peresapan air dimana tanah sudah penuh dengan bangunan dan air tidak dapat meresap dengan baik.
Masalah bajir dijakarta yang dahulunya merupakan siklus 5 tahuanan kini menjadi masalah yang harus dihadapi setiap tahun. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap kondisi ekonomi yang ada di Jakarta. Dimana ekonomi akan menjadi lumpuh akibat banjir, sektor-sektor ekonomi yang biasanya berfungsi menjadi tdak dapat berkerja karena dampak dari banjir. Banyak industri, took, dan pasar yang tutup akibat banjir. Selain itu aktivitas manusia dan aktifitas distribusi barang juga terganggu, ini akan menyebabkan ekonomi membeku dalam bebrapa saat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
‹
›
Beranda
Lihat versi web
Tidak ada komentar:
Posting Komentar